REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pengemudi taksi mini (minicab) Muslim yang bekerja di Bandara Heathrow di London, Inggris merasa terhina setelah terpaksa sholat di tempat parkir sebuah halte bus. Para pengemudi mengatakan, mereka beribadah di pinggir jalan karena kurangnya fasilitas selama lebih dari setahun, dan kondisinya memburuk akhir-akhir ini.
App Drivers and Couriers Union (ADCU) mengatakan, para pekerja berada dalam bahaya karena layanan bandara. Sementara itu, ada peningkatan pengemudi yang menunggu di area parkir minicab karena lebih sedikit penumpang yang bepergian selama pandemi.
ADCU mengatakan, para pengemudi juga melaporkan tidak ada air panas dan sabun di fasilitas toilet dalam beberapa pekan terakhir. Sekretaris Umum serikat pekerja tersebut James Farrar mengatakan para pekerja merasa kesal, terhina, dan marah setelah kondisi demikian menjadi puncak yang memuakkan.
"Orang-orang sholat di dekat pergerakan lalu lintas. Itu menjadi risiko nyata bagi mereka. Jika Anda seorang Muslim yang taat, Anda harus beribadah dan kerap kali sholat dilakukan di dalam tempat parkir mobil itu. Apa yang bisa kami lakukan?" kata Farrar, dilansir di BBC, Kamis (18/2).
Serikat pekerja tersebut menyerukan kondisi kerja yang aman, sehat, dan bermartabat. Seorang sopir pribadi, Zamir Dreni, yang menggunakan halte bus untuk sholat menilai fasilitas demikian tidak manusiawi dan merendahkan martabat.