Induk Owa Ungko memeluk bayinya yang berusia dua hari di kandang transit Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau di Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (18/2/2021). Owa Ungko yang merupakan satwa dilindungi untuk pertama kalinya melahirkan di kandang transit BBKSDA Riau, yang merupakan tempat penampungan satwa korban konflik maupun sitaan dari masyarakat. (FOTO : FB Anggoro/ANTARA )
Seekor bayi Owa Ungko berusia dua hari menyusu ke induknya di kandang transit Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau di Kota Pekanbaru, RIau, Kamis (18/2/2021). Owa Ungko yang merupakan satwa dilindungi untuk pertama kalinya melahirkan di kandang transit BBKSDA Riau, yang merupakan tempat penampungan satwa korban konflik maupun sitaan dari masyarakat. (FOTO : FB Anggoro/ANTARA )
Bayi Owa Ungko yang berusia dua hari memeluk induknya di kandang transit Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau di Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (18/2/2021). Owa Ungko yang merupakan satwa dilindungi untuk pertama kalinya melahirkan di kandang transit BBKSDA Riau, yang merupakan tempat penampungan satwa korban konflik maupun sitaan dari masyarakat. (FOTO : FB Anggoro/ANTARA )
inline
REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Induk Owa Ungko memeluk bayinya yang berusia dua hari di kandang transit Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau di Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (18/2/2021).
Owa Ungko yang merupakan satwa dilindungi untuk pertama kalinya melahirkan di kandang transit BBKSDA Riau, yang merupakan tempat penampungan satwa korban konflik maupun sitaan dari masyarakat.
sumber : Antara
Advertisement