REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minuman yang mengandung kafein seperti kopi, cola atau minuman berenergi begitu populer dan banyak dikonsumsi di dunia. Sebuah penelitian dari University of Basel menemukan bahwa asupan kafein secara teratur dalam mengubah materi abu-abu otak. Meski efeknya tampaknya hanya sementara.
Materi abu-abu itu mengacu pada bagian sistem saraf pusat yang terutama terdiri dari badan sel saraf. Bagian terluar otak ini juga memainkan peran penting dalam memori, perhatian, kesadaran persepsi, pikiran, bahasa dan alam sadar manusia.
Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Carolin Reichert dan Profesor Christian Cajochen dari Universitas Basel dan UPK (Rumah Sakit Jiwa Universitas Basel).
“Hasil studi ini bukan berarti kafein berdampak negatif pada otak, namun konsumsi kafein setiap hari ternyata memengaruhi perangkat keras kognitif kita. Dan ini diperlukan penelitian tambahan,” kata Reichert seperti dilansir dari laman Neuroscience pada Kamis (18/2).