REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kertajati Ahmad Faa Iziyn mengatakan bencana hidrometeorologi masih berpotensi terjadi di wilayah Cirebon, Jawa Barat, mengingat saat ini intensitas hujan berkategori sangat tinggi.
"Perlu diwaspadai dampak hujan intensitas tinggi, karena bisa menimbulkan bencana hidrometeorologi," kata Faiz di Majalengka, Kamis (18/2).
Menurutnya, pada bulan Februari masih termasuk puncak musim hujan, di mana dalam sebulan intensitas mencapai 400 mm hingga di atas 500 mm per bulan.
Potensi hujan dengan intensitas tinggi juga masih berlanjut hingga bulan Maret. Adanya intensitas hujan tinggi itu kata Faiz, perlu diwaspadai oleh semua warga, karena bisa mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, pohon tumbang dan lainnya.
"Kondisi intensitas hujan tinggi masih berlanjut diprakirakan hingga bulan Maret," tuturnya.
Selain itu kata Faiz, pihaknya juga mengimbau khusus bagi nelayan yang menggunakan perahu kecil agar tetap waspada. Mengingat saat ini gelombang di perairan laut Cirebon dan Indramayu, cukup tinggi.
"Tinggi gelombang 1,5 meter hingga 2,5 meter, untuk itu nelayan dengan perahu kecil diharapkan lebih waspada," katanya.