Pelindo III Bantu Korban Terdampak Bencana Nganjuk
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Foto udara suasana pencarian korban tanah longsor di Ngetos, Nganjuk, Jawa Timur, Selasa (16/2/2021). | Foto: ANTARA /Zabur Karuru
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III mengirimkan 1.000 bantuan paket sembako untuk warga terdampak bencana banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Kabupaten Ngajuk, Jawa Timur. Bantuan tersebut disalurkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk untuk selanjutnya dapat didistribusikan kepada masyarakat terdampak.
Direktur SDM Pelindo III Edi Priyanto mengatakan, bantuan yang diberikan Pelindo III merupakan wujud kehadiran perusahaan bagi masyarakat. Menurutnya, sebagai BUMN, Pelindo III mengemban amanah pemerintah sebagai agen pembangunan termasuk mengenai hal yang menyangkut sosial kemasyarakatan.
“Kami turut prihatin atas apa yang menimpa saudara kita di Kabupaten Nganjuk, semoga keadaan cepat pulih dan membaik sehingga masyarakat dapat beraktivitas seperti sedia kala,” kata Edi melalui siaran tertulisnya, Kamis (18/2).
Edi menjelaskan, pemberian bantuan kepada masyarakat terdampak bencana menjadi kewajiban perusahaan. Terlebih Kabupaten Nganjuk berada di wilayah Provinsi Jawa Timur yang merupakan wilayah kerja Pelindo III. Sebelumnya, Pelindo III juga berturut-turut memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir di Kalimantan Selatan.
“Bantuan yang kami berikan semoga dapat membantu masyarakat melewati bencana dan kepada masyarakat terdampak tetap diberikan kesehatan dan kekuatan,” ujarnya.
Kasi Logistik BPBD Kabupaten Nganjuk, Lilik meyakinkan, pihaknya akan mendistribusikan bantuan dari Pelindo III kepada masyarakat sesuai area terdampak. Apalagi, masyarakat sangat membutuhkan dukungan logistik untuk kebutuhan sehari-hari khusus bahan makanan. Bantuan menurut rencana akan didistribusikan bagi para korban banjir maupun tanah longsor.
"Saat ini para korban bencana di Kabupaten Nganjuk masih dalam proses pemulihan pasca bencana seperti pembersihan rumah dan sebagainya sehingga mereka belum dapat beraktivitas seperti biasa,” kata Lilik.
Sekadar diketahui, bencana longsor menimbun sembilan rumah di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, pada Ahad (14/2) malam. Bencana banjir tersebut menyebabkan 21 orang hilang. Setelah dilakukan pencarian, 18 ditemukan dalam keadaan meninggal, dua ditemukan selamat, dan satu korban hilang lainnya masih dalam pencarian.