REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor (GIAMM) Hamdhani Dzulkarnaen Salim mengatakan industri otomotif perlu menghadapi tahun 2021 ini dengan adaptasi dan inovasi, demi bisa bangkit kembali. Dia berharap tahun 2021 ini membawa perkembangan pasar yang signifikan.
"Sementara di sisi operasional, kita juga harus mengimplementasikan prokes yang mempengaruhi produktivitas," kata Hamdhani dalam siaran virtual, Kamis (18/2).
Dia memaparkan data mengenai perkembangan penjualan di sektor otomotif nasional. Seiring dengan ekonomi Indonesia yang terkontraksi -2,07 persen pada 2020, pasar otomotif terdampak dengan penurunan minat beli (demand) dan penundaan pengeluaran.
Terdapat sebanyak 532 ribu unit kendaraan roda empat yang terjual (48,3 persen), dan sebanyak 3,6 juta unit kendaraan roda dua yang terjual (43,6 persen) pada tahun lalu.
Penurunan ini juga mempengaruhi utilisasi industri otomotif yang rendah. Produksi kendaraan roda empat mencapai 690 ribu termasuk 232 ribu unit ekspor dalam bentuk CBU (completely build-up) dan 53 ribu dalam bentuk CKD (completely knock-down) set. Angka ini, menurut Hamdhani, jauh di bawah kapasitas domestik sebesar 2,2 juta unit.
Sementara, produksi kendaraan roda dua jauh di bawah total market tertinggi yang pernah mencapai 8 juta unit di tahun-tahun sebelumnya. Industri komponen pun mengalami penurunan terutama di kuartal kedua tahun 2020. Namun, kondisi ini sudah mulai membaik sejak kuartal tiga tapi masih belum kembali ke level sebelum pandemi.
Tantangan selanjutnya adalah kenaikan harga komoditas dan gangguan supply chain dunia yang juga membuat harga untuk logistik naik.
"Untuk terus bisa bertahan di kondisi ini, maka seluruh anggota GIAMM, melakukan berbagai inisiatif penurunan biaya (cost reduction), sambil terus menyesuaikan kapasitas produksinya sesuai permintaan pasar," kata Hamdhani.
"Kunci agar industri komponen hidup kembali, adalah pasar harus tetap berjalan. Penjualan kendaraan roda empat dan roda dua harus diupayakan bertumbuh," kata dia.