Jumat 19 Feb 2021 11:11 WIB

Regulator Jerman Sebut Vaksin AstraZeneca Sangat Ampuh

Otoritas kesehatan di eropa termasuk Jerman menghadapi penolakan vaksin.

Red: Dwi Murdaningsih
Dalam foto file ini bertanggal 7 Februari 2021, botol vaksin Oxford-AstraZeneca melawan COVID-19 di sebuah rumah sakit di Sofia, Bulgaria. Afrika Selatan pada hari Minggu 7 Februari 2021, telah menangguhkan rencana untuk menyuntik pekerja perawatan kesehatan garis depannya dengan vaksin AstraZeneca setelah uji klinis kecil menunjukkan bahwa itu tidak efektif dalam mencegah penyakit ringan hingga sedang dari varian yang dominan di negara.
Foto: AP/Valentina Petrova
Dalam foto file ini bertanggal 7 Februari 2021, botol vaksin Oxford-AstraZeneca melawan COVID-19 di sebuah rumah sakit di Sofia, Bulgaria. Afrika Selatan pada hari Minggu 7 Februari 2021, telah menangguhkan rencana untuk menyuntik pekerja perawatan kesehatan garis depannya dengan vaksin AstraZeneca setelah uji klinis kecil menunjukkan bahwa itu tidak efektif dalam mencegah penyakit ringan hingga sedang dari varian yang dominan di negara.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Regulator vaksin Jerman pada Kamis (18/2) mengatakan bahwa vaksin COVID-19 AstraZeneca sangat ampuh. Vaksin ini bereaksi sangat cepat. Kesan ini memberikan sebuah pesan yang meyakinkan setelah sejumlah pekerja esensial menolak divaksin.

Otoritas kesehatan di sejumlah negara Eropa - termasuk Jerman - menghadapi penolakan vaksin setelah efek samping yang timbulkan menyebabkan staf rumah sakit dan petugas lini terdepan lainnya izin sakit. Kondisi itu memperburuk layanan kesehatan yang sudah kewalahan.

Baca Juga

Melalui pernyataan yang diunggah oleh Menteri Kesehatan Jens Spahn, Paul Ehrlich Institute (PEI) menyebutkan bahwa vaksin tersebut "mencegah penyakit COVID-19 pada sebagian besar kasus atau meredakan gejala begitu penyakit muncul."

"Reaksi vaksin terjadi relatif sering usai disuntikkan. Namun, reaksi tersebut berlangsung singkat dan biasanya mencerminkan respons imun tubuh yang normal terhadap vaksinasi," kata dia.

PEI mengaku mendapat laporan dari sejumlah klinik soal peningkatan penyakit di kalangan petugas yang disuntikvaksin AstraZeneca. Ada berbagai macam reaksi seperti demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot dan badan, serta reaksi umum penyakit.

Baca juga : Risma akan Mundur Sebagai Mensos? Cek Faktanya

PEI mengatakan uji klinis vaksin menunjukkan "reaksi yang biasa terjadi tak lama pasca vaksinasi dan tidak terkait dengan penyakit yang lebih parah atau penyakit yang berkepanjangan."

Spahn pada Rabu menanggapi laporan, yang menyebutkan bahwa pekerja esensial menolak menerima suntikan AstraZeneca usai mengalami efek samping yang kuat. Dia meyakinkan bahwa vaksin itu aman dan juga ampuh.

"Saya akan disuntik vaksin (AstraZeneca) segera," kata Spahn kepada awak media.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement