REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Para pemimpin industri pertahanan mengindikasikan bahwa pesawat tempur Su-57 generasi kelima Rusia akan memiliki beberapa senjata khusus yang dirancang untuk armada tersebut. Su-57 siluman dilaporkan menjalani tes kemampuannya untuk membawa senjata hipersonik baru.
Media Rusia melaporkan awal pekan ini bahwa rudal hipersonik intra-badan pesawat baru dibawa oleh Su-57 untuk uji penerbangan. Meski perincian senjata tidak jelas, kemungkinan senjata yang sama dilaporkan telah dikembangkan pada Februari 2020.
Su-57 telah lama diharapkan dapat membawa rudal Kh-47M2 "Kinzhal" yang merupakan senjata hipersonik dan dapat diluncurkan dari udara. Senjata ini sudah digunakan pada pesawat tempur jarak jauh MiG-31 Angkatan Udara Rusia yang memiliki kecepatan tertinggi Mach 10. Pengebom supersonik Tu-160 dijadwalkan untuk menerima peningkatan serupa.
Tapi, untuk dibawa ke dalam ruang senjata internal Su-57 dengan 14 kaki, misil itu harus jauh lebih kecil daripada Kinzhal yang panjangnya sekitar 26 kaki. Hingga saat ini, dikutip dari Sputniknews, tidak ada senjata hipersonik yang sekecil itu karena semuanya seukuran rudal jelajah besar atau rudal balistik yang diluncurkan dari udara.
Senjata semacam itu mungkin didukung air-breathing scramjet atau sejenis mesin roket canggih yang digunakan untuk mencapai kecepatan ultracepat. Senjata ini seperti yang saat ini dikembangkan oleh India.
Baca juga : In Picture: Ilmuwan Jepang Temukan Obat untuk Atasi Penuaan
Rusia juga telah mengembangkan kendaraan luncur hipersonik Avangard yang diluncurkan dengan roket besar di darat. Di samping itu, saat ini, Moskow pun sedang menguji rudal antikapal hipersonik Zirkon yang suatu hari akan dibawa oleh kapal penjelajah misilnya.