REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mencatat, sebanyak 1.756 keluarga terdampak banjir akibat hujan deras di daerah itu sejak Jumat (19/2) dini hari.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Henri Lincoln mengatakan, selain hujan dengan intensitas tinggi, banjir juga diakibatkan meluapnya daerah aliran sungai serta efek pembangunan. "Sebagian ada juga yang diakibatkan drainase yang buruk sehingga air tidak mengalir dan tidak menampung debit air," katanya di Cikarang, Jumat.
Henri mengatakan, pemerintah daerah bersama pihak terkait telah melakukan penanganan terhadap seribuan keluarga yang terdampak banjir tersebut. "Kami lakukan evakuasi, pertolongan, serta bantuan logistik dibantu Polres, Kodim, Basarnas, PMI, Destana, dunia usaha, relawan, serta perangkat daerah lainnya," ujarnya.
Henri menyebut 1.756 keluarga terdampak banjir hari ini berasal dari 20 desa dan kelurahan di delapan kecamatan se-Kabupaten Bekasi. "Sebagian sudah mulai surut, hujan juga telah reda. Total ada 27 titik banjir dengan ketinggian air bervariasi di delapan kecamatan hingga siang ini," katanya.
Delapan kecamatan itu, kata Henri, di antaranya Kecamatan Cibitung dengan ketinggian 60 sampai 100 sentimeter, Tambun Selatan setinggi 50 sampai 100 sentimeter, Setu 50 sampai 70 sentimeter, dan Kecamatan Cikarang Selatan dengan ketinggian 30 sampai 40 sentimeter.
Baca juga : Grand Mekarsari Cileungsi Terendam Banjir Sejak Subuh
Kemudian Kecamatan Cikarang Pusat 40 sampai 80 sentimeter, Cibarusah 80 sampai 100 sentimeter, Cikarang Utara 40 sampai 120 sentimeter, serta Kecamatan Serang Baru setinggi 30 sampai 60 sentimeter.