REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT) membukukan kenaikan pendapatan sepanjang tahun 2020. Pada tahun lalu, pendapatan perusahaan tercatat tumbuh 6,9 persen menjadi Rp 27,9 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp 26,11 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan ISAT, pertumbuhan pendapatan tahun lalu itu ditopang pendapatan seluler yang tumbuh sebesar 11,6 persen year on year (yoy) menjadi Rp 23,1 triliun. Selain itu EBITDA juga tumbuh 16 persen yoy atau mencapai Rp 11,4 triliun.
"Kenaikan ini disebabkan peningkatan pendapatan data yang mengimbangi penurunan pendapatan telepon, SMS, sewa menara dan pendapatan handset," tulis Corporate Secretary Indosat, Kharisman Hudha, melalui keterbukaan informasi, Jumat (19/2.)
Meski demikian, pertumbuhan pendapatan ini tidak diiringi pertumbuhan laba. Pasalnya, pada 2020, Indosat Ooredoo membukukan rugi bersih Rp 716,7 miliar atau turun Rp 2,2 triliun dibandingkan laba bersih di tahun 2019.