Jumat 19 Feb 2021 18:01 WIB

Ketika Nabi Muhammad Menangis

Sama seperti manusia lain, beberapa momen dalam hidup Nabi membuat dia menangis.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Ketika Nabi Muhammad Menangis.
Foto: Republika/Mardiah
Ketika Nabi Muhammad Menangis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sama seperti manusia lain, beberapa momen dalam hidup Nabi Muhammad membuat dia menangis. Terkadang beliau menangis lantaran merasa kasihan terhadap orang yang telah meninggal.

Beliau juga menangis karena terlalu mengkhawatirkan nasib umatnya dan rasa takut yang mendalam kepada Allah. Misal, saat baginda Rasulullah mendengar bacaan Alquran. Tangisan itu merupakan tangisan rindu, kecintaan, dan rasa keagungan terhadap-Nya yang bersamaan mengindikasikan rasa takut.

Baca Juga

Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah menjelaskan dalam bukunya Kelengkapan Tarikh Rasulullah, saat salah seorang anak Nabi, Ibrahim, meninggal, mengalir air mata dari kedua mata Nabi. Dia menangis seraya bersabda, “Air mata bercucuran, hati berduka, dan tidak ada yang kami ucapkan melainkan apa yang diridhai Tuhan kami. Dan sesungguhnya kami, wahai Ibrahim, benar-benar bersedih karena (kepergianmu),” (HR Bukhari).

photo
Infografis Tujuan Nabi Muhammad Kerap Menyendiri - (Republika.co.id)

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement