Jumat 19 Feb 2021 22:41 WIB

Vaksinasi Nakes di Sumbar Sudah 75,09 Persen

Dari target 32.391, jumlah nakes di Sumbar yang telah divaksin 24.323 orang

Rep: Febrian Fachri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas menyuntikkan vaksin COVID-19 produksi Sinovac saat pelaksanaan vaksinasi massal untuk tenaga kesehatan (Nakes) di RSUP Dr.M.Djamil Padang, Sumatera Barat, Ahad (31/1/2021). Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sampai Sabtu (30/1/2021), pemerintah telah melakukan vaksinasi COVID-19 terhadap 482.145 tenaga kesehatan (nakes) dari 1.530.308 orang yang ditargetkan pada tahap pertama proses vaksinasi.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Petugas menyuntikkan vaksin COVID-19 produksi Sinovac saat pelaksanaan vaksinasi massal untuk tenaga kesehatan (Nakes) di RSUP Dr.M.Djamil Padang, Sumatera Barat, Ahad (31/1/2021). Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sampai Sabtu (30/1/2021), pemerintah telah melakukan vaksinasi COVID-19 terhadap 482.145 tenaga kesehatan (nakes) dari 1.530.308 orang yang ditargetkan pada tahap pertama proses vaksinasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Dinas Kesehatan Sumatra Barat Arry Yuswandi mengatakan sudah 75,09 persen tenaga kesehatan di Sumbar mendapatkan suntik vaksin. Jumlah target nakes yang masuk ke dalam penerima vaksin di Sumbar sebanyak 32.391 orang. Jumlah yang sudah divaksin sudah 24.323 orang.

"Target Dinas Kesehatan Sumatera Barat (Sumbar) untuk vaksinasi covid-19 sebanyak 32.391 tenaga kesehatan hampir tuntas. Data hingga Jumat (19/21) sudah selesai divaksinasi sebanyak 24.323 nakes atau telah mencapai 75.09 persen," kata Arry.

Arry menyebut target dari Kementerian Kesehatan, sampai 21 Februari 2021 ini sudah 100 persen nakes yang disuntik vaksin. Ia meminta kabupaten/kota yang persentase suntik vaksin nakesnya masih di bawah 50 persen agar segera mencapai target. Daerah yang masih di bawah 50 persen penyuntikkan vaksin untuk nakes adalah Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Kendala yang dihadapi daerah tersebut adalah karena keterlambatan memulai pencanangan kepala daerah.

Kendala lainnya seperti banyaknya nakes yang berstatus komorbit berupa diabetes melitus, hipertensi dan lain-lain.

"Bahkan, pernah pada saat vaksinasi, dari 4300 yang ditargetkan pada hari itu, hanya 800 orang yang memenuhi syarat untuk divaksin, sedangkan 3500 sisanya terpaksa ditunda karena hipertensi dan diabetes melitus," ujar Arry.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement