REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan terdapat 99 RT di Jakarta yang terdampak banjir akibat intensitas hujan yang cukup tinggi di ibu kota sampai dengan 19 Februari 2021.
Banjir sendiri, kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto, di Jakarta, Jumat, terdampak di beberapa titik di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Timur.
Banjir terjadi setelah hujan deras sejak Kamis (18/2) pukul 23.00 WIB di Jakarta meluas ke berbagai wilayah yang berdasarkan hasil pantauan satelit milik LAPAN, prediksi hujan dan angin pada ketinggian 850 mb (1,5 km) masih berlangsung pada Jumat (19/2) pukul 17.00 WIB.
Untuk wilayah Jakarta Barat banjir meliputi tiga kelurahan. Terdiri atas tiga RW dan tiga RT, namun tidak ada pengungsi.
Sedangkan, untuk wilayah Jakarta Timur, genangan disebabkan luapan saluran penghubung Sulaiman dan Kali Sunter. Genangan meliputi sembilan Kelurahan, terdiri atas 31 RW dan 96 RT, serta sebanyak 182 KK atau 694 orang masih mengungsi.
"Seluruh genangan sedang ditangani oleh jajaran Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta dan PPSU Kelurahan. Untuk di Jakarta Timur, khususnya di RW 02 dan RW 03, Kelurahan Cipinang Melayu, saat ini kami sedang melakukan pemompaan di penghubung Sulaiman dan Kalimalang. Harapannya, dapat surut dalam beberapa jam ke depan," kata Sabdo.
Sabdo menyampaikan, jajaran BPBD Provinsi DKI Jakarta telah mendistribusikan logistik yang menjadi kebutuhan warga terdampak genangan, serta mendirikan tenda pengungsi dan posko BPBD.
Selain itu, Dinas Sosial DKI Jakarta juga telah mendirikan Dapur Umum dan menyalurkan sejumlah bantuan untuk memastikan warga terdampak genangan mendapatkan bantuan pangan maupun kebutuhan harian lainnya.