Sabtu 20 Feb 2021 05:27 WIB

Indonesia Butuh Investasi Rp 5.891 Triliun Tahun Depan

Investasi itu diperlukan demi mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,4 sampai 6.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Dwi Murdaningsih
Investasi di Indonesia (Ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Investasi di Indonesia (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas memperkirakan, total kebutuhan investasi tahun depan mencapai Rp 5.891,4 trilun sampai Rp 5.931 triliun. Jumlah itu dibutuhkan untuk untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,4 sampai 6 persen.

Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, peranan investasi swasta akan menjadi dominan untuk memenuhi kebutuhan tersebut yakni antara 81,9-84 persen. Jumlah itu setara dengan Rp 4.857 triliun sampai dengan Rp 4.948 triliun.

Baca Juga

Sebanyak 7,5-8,4 persen lainnya atau sekitar Rp 439 trilun sampai Rp 497 triliun akan dipenuhi oleh pemerintah. Sedangkan, sisanya adalah dari belanja modal BUMN, yakni antara Rp 503 triliun hingga Rp 577 triliun.

Amalia mengatakan, pemerintah dan BUMN ditargetkan menjadi pendukung investasi swasta. "Sementara peranan investasi swasta diharapkan dapat berikan stimulus dan confidence terhadap investasi swasta, dan investasi BUMN diharapkan jadi leverage atau pengungkit dari investasi swasta," katanya dalam Kick Off Meeting Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2022 secara virtual pada Jumat (19/2).