Sabtu 20 Feb 2021 08:36 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir Ajak Singapura Pererat Ekonomi

Erick Thohir mengatakan BUMN mempunyai 88 proyek yang harus dilakukan.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir bersama pejabat dan pengusaha Singapura dalam upaya mempererat kerja sama ekonomi pada Jumat (19/2).
Foto: Kementerian BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir bersama pejabat dan pengusaha Singapura dalam upaya mempererat kerja sama ekonomi pada Jumat (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengajak Singapura semakin mempererat kerja sama ekonomi. Pandemi covid-19 harus tetap menjadi perhatian tanpa harus juga melupakan potensi kerja sama yang ada di depan.

Sebanyak 13 pertemuan dilakukan Menteri BUMN sepanjang Jumat (19/2). Erick Thohir bertemu tiga pejabat Singapura, Menteri Luar Negeri Vivian Balakhrisnan, Menteri Perdagangan dan Perindustrian Chan Chun Sing, dan Chairman Economic Development Board Beh Swan Gin. Selain itu, Erick Thohir yang didampingi Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Bank BNI Silvano Rumantir bertemu kalangan pengusaha Singapura seperti CEO Bandara Changi, CEO Singapore Airlines, CEO Singtel, dan CEO Central Provident Fund Board.

Baca Juga

Sambil terus berupaya untuk mengendalikan covid-19, Erick menjelaskan, pemerintah terus berupaya untuk menggerakkan perekonomian. Dalam tiga tahun ke depan, BUMN mempunyai 88 proyek atau investasi besar yang harus dilakukan.

Untuk itulah Erick mengajak Singapura untuk bekerja sama menggerakkan kembali perekonomian. Singapura bisa ikut terlibat karena pemerintah terbuka bagi kerja sama dengan negara maupun pengusaha dari luar negeri.

“Presiden Joko Widodo sudah membentuk dan menunjuk orang-orang profesional yang menangani sovereign wealth funds Indonesia yang disebut INA. Banyak proyek-proyek yang disiapkan dan sangat prospektif karena akan memberikan return yang baik,” kata Erick.

Kepada para pejabat tinggi Singapura, Menteri BUMN menyampaikan tiga bidang yang bisa dikerjasamakan yakni energi, pariwisata, dan sektor keuangan. Erick berharap tawaran ini bisa dipertimbangkan dan dibahas lebih lanjut pelaksanaannya.

Erick yang juga menjabat sebagai Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional menjelaskan, penanganan covid-19 terus menjadi fokus pemerintah. “Kami sudah melakukan vaksinasi kepada seluruh petugas medis sebanyak 1,5 juta orang. Pada Maret ini diharapkan lebih banyak lagi masyarakat indonesia bisa menjalani vaksinasi,” kata Erick.

Erick menambahkan, pengembangan vaksin Merah-Putih yang merupakan karya putra-Putri Indonesia juga menunjukkan hasil yang menggembirakan. “Eijkmann Institute sudah mendapatkan seeds dari virus covid-19 dan kemudian akan diujicobakan. Semoga awal tahun depan sudah bisa diproduksi massal dan ini penting untuk mengantisipasi vaksinasi covid-19 yang harus dilakukan secara reguler,” kata Erick.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement