REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebangsaan (PPSDK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Emi Emilia mengatakan, penggunaan bahasa ibu penting untuk mempelajari bahasa asing. Menggunakan bahasa yang tidak dikenal saat mempelajari bahasa baru akan menyulitkan.
"Ada common sense pengajaran bahasa asing sebaiknya menggunakan bahasa target. Ini juga yang terjadi ketika saya di PPSDK, guru-guru yang mengajar Bahasa Indonesia bagi penutur asing sering menggunakan Bahasa Indonesia saja," kata Emi dalam webinar pentingnya bahasa ibu, Sabtu (20/2).
Ia menjelaskan, dalam penelitian yang dilakukannya, mahasiswa menginginkan bahasa yang digunakan di kelas adalah Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Emi menjelaskan, menggunakan bahasa ibu membantu mahasiswa dari segi kognitif sehingga mereka lebih paham.
Emi menambahkan, bahasa ibu penting dalam membentuk kerangka berpikir seseorang. Belajar berbicara dalam bahasa ibu sangat perlu bagi perkembangan anak secara menyeluruh. Kemampuan berbahasa ibu menjadi penting sebagai pondasi seseorang mempelajari bahasa lain.
"Lancar bahasa ibu bermanfaat bagi anak dalam beberapa hal. Bahasa ibu menghubungkan anak dengan budayanya, menjamin perkembangan kognitif yang meningkat, mendukung pembelajaran bahasa lain," kata dia lagi.
Menurut Emi, keberhasilan dalam belajar bahasa asing sangat dipengaruhi oleh kematangan dalam bahasa ibu. Anak bisa mentransfer sistem makna yang dikuasainya pada bahasa ibu ke dalam bahasa baru yang ia pelajari. Sebaliknya, bahasa asing juga memperkuat bahasa ibu.
"Jadi itu akan saling menguatkan. Tapi kita harus berkorban dulu. Jangan dulu ingin dua-duanya. Kecuali dari awal sudah dua-duanya," kata dia.