REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemprov DKI Jakarta menyiagakan 5.000 pasukan oranye untuk menangani sampah di musim penghujan dan cuaca ekstrim. 5.000 personel dari UPK Badan Air dan Suku Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta tersebut disiagakan di lokasi rawan tumpukan sampah saat banjir kiriman datang, untuk memantau situasi dan melakukan penanganan sampah.
"Selain satgas ini, personel dan armada organik tetap melakukan pelayanan rutin. Personel dan armada organik ini siap juga dimobilisasi melakukan penanganan pascabanjir," kata Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Yogi Ikhwan dalam siaran pers, Sabtu (20/2).
Menurut Yogi, sarana yang disiagakan satgas ini terdiri dari 44 mobil pickup angkut sampah, 50 truk sampah, 5 ekskavator jenis spider, 6 ekskavator long arm, 20 ekskavator jenis biasa, serta satu ekskavator liebher yang didampingi oleh 23 orang petugas mobilisasi dan 12 orang petugas mekanik.
"Jika perlukan armada pelayanan rutin dari daerah lain juga dapat dimobilisasi ke daerah terdampak. Target kita penanganan cepat sesuai arahan Gubernur," jelasnya.
Yogi menambahkan, Dinas Lingkungan Hidup memiliki standar operasional prosedur (SOP) penanangan sampah saat banjir. "Kami pastikan sistem penanganan sampah berjalan efektif," ucapnya.
Sebagaimana unggahan Dinas Lingkungan Hidup DKI melalui media sosialnya, sejak Jumat malam pihaknya telah bersiaga saat hujan deras terus mengguyur Ibukota. Beberapa pasukan oranye juga melakukan pembersihan sampah-sampah yang menyangkut di Kali Cideng Episentrum Kecamatan Setia Budi Jakarta Selatan, kemudian di depan Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur, di Kali Ciliwung Jembatan Kampung Melayu, dan di Kali Sentiong.