Sabtu 20 Feb 2021 17:51 WIB

Banjir Bekasi, Walikota: Pemkot Sudah Berupaya Sejak 2014

Penanganan banjir di Kota Bekasi, memang harus diselesaikan dari hulu sampai hilir

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Hiru Muhammad
Foto udara banjir yang menggenangi perumahan Pondok Gede Permai, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (19/2/2021). Menurut data BPBD Kota Bekas Banjir menggenangi wilayah tersebut pada pukul 12.00 WIB akibat kondisi tanggul kali Bekasi rusak.
Foto: ANTARA/ Fakhri Hermansyah
Foto udara banjir yang menggenangi perumahan Pondok Gede Permai, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (19/2/2021). Menurut data BPBD Kota Bekas Banjir menggenangi wilayah tersebut pada pukul 12.00 WIB akibat kondisi tanggul kali Bekasi rusak.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI--Hujan dengan intensitas rendah hingga tinggi turun di Kota Bekasi selama tiga hari berturut-turut. Hal ini membuat hampir seluruh wilayah kota patriot terendam banjir. Namun, ada lima kecamatan yang paling parah banjirnya.

"Ada lima kecamatan yang sudah dilaporkan dan biasa menjadi langganan ketika intesitas hujan ekstrem yakni Jatiasih, Rawalumbu, Bekasi Timur, Bekasi Utara dan Bekasi Barat," kata Walikota Bekasi, Rahmat Effendi saat meninjau banjir di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Sabtu (20/2).

Dia menuturkan, dalam menangani banjir kiriman dan juga cuaca ekstrem, pemkot sudah berupaya sejak 2014. Pihaknya telah mengajukan solusi kepada Kementerian PUPR. Saat ini, penanggulangan banjir secara permanen akan berjalan melalui proyek normalisasi yang telah diteken pada Januari 2021.

"Saya dari 2014 sama Pak Aher waktu itu (Gubernur Jabar) membuat pengajuan memohon ke PUPR sekarang sudah ada uangnya tinggal jalan belum sempat dilakukan tapi banjir sudah besar lagi," terangnya.

Penanganan banjir di Kota Bekasi, memang harus diselesaikan dari hulu sampai hilir. Untuk itu, penanganan banjir secara permanen yang baru akan dilakukan Kementerian PUPR diharap bisa segera rampung paket satu.

"Makanya tahap satu dari kementerian PUPR itu pengerjaan dari Pertemuan Kali Cikeas dan Ciluengsi sampa dengan Bendung Bekasi itu (11 kilometer) tahap satu pengerjaannya 2021 mudah-mudahan bisa diselesaikan," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan, sudah membuat rencana penanganan sistemik dari hulu hingga hilir yang dibagi menjadi tujuh paket dari pertemuan Cileungsi-Cikeas hingga hilir Kali Bekasi sepanjang 33 kilometer. Kontrak proyeknya sudah diteken pada Januari 2021.

"Kontrak Januari, akan dilaksanakan sepanjang 11 kilometer, dikerjakan dari titik pertemuan Cileungsi-Cikeas hingga bendung bekasi. Dilaksanakan di sisi kanan dan kirinya, jadi total kiri dan kanan sekitar 20 kilometer," jelasnya.

Basuki merinci, proyek akan ditangani dari PGP karena tanahnya juga sudah bebas. Nantinya, dari bendung sampai ke muara ada lagi 6 paket yang akan dikerjakan."Sampai muara, paket 5, 6 dan 7. Sedangkan paket 2, 3 dan 4 masih pembebasan lahan," kata dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement