REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya KH Dr Nadjamudin Ramly. Nadjamudin sendiri merupakan kader Muhammadiyah dan pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Buya Nadjam, begitu akrab disapa, meninggal dunia pada Sabtu (20/2) malam sekitar 20.35 di RS Boromeus Bandung. Nadjamudin pernah aktif di Pemuda Muhammadiyah, dan terakhir menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
"Muhammadiyah kehilangan kader yang militan serta memiliki pemikiran dan pergaulan yang luas," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, Ahad (20/2) dini hari.
Nadjamudin aktif sebagai dosen Universitas Tadulako ini. Haedar turut mengenal Nadjamudin sebagai sosok yang terkenal dalam pemikiran dan gagasannya mengenai lingkungan, dan sempat pula menulis buku yaitu Pariwisata Berbasis Lingkungan.
"Dari almarhum seharusnya generasi muda Muhammadiyah belajar bagaimana mencintai dan memanfaatkan lingkungan, dan tidak merusaknya," ujar Haedar.
Dia menambahkan, ditinggal orang-orang terdekat secara manusiawi membuat kehilangan dan kesedihan, khususnya bagi keluarga. Tapi, Allah SWT telah menentukan garis ajal setiap insan dan hak manusia selaku hamba untuk ikhtiar, tawakal, sabar dan berdoa.
"Selamat jalan Dr Nadjamudin menuju keharibaan Allah, semoga almarhum diterima di sisi-Nya. Semuanya berasal dari Allah dan kembali kepada-Nya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan kekuatan iman," kata Haedar.
Selama di MUI, beliau terkenal vokal dan kerap menyuarakan idenya secara terbuka dalam rapat-rapat. Karena itu, di kalangan internal MUI, beliau sangat dikenal banyak orang.
Selain di MUI, Buya Nadjam sebelumnya juga menjabat di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya (WDB) Ditjen Kebudayaan.
Di akhir-akhir masa khidmahnya sebagai pengurus MUI, beliau sangat aktif mensosialisasikan penanganan Covid-19. Sebagai salah satu pimpinan Satgas Covid-19 MUI periode lalu, beliau aktif membagikan sumbangan yang dititipkan ke MUI kepada masyarakat yang membutuhkan.
Almarhum juga aktif membangun jejaring bersama Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) sehingga sinergi dengan MUI bisa berjalan optimal.
Saat terjadi Gempa di Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, beliau pula yang memimpin tim MUI untuk datang ke sana, membagikan bantuan kepada korban yang membutuhkan.