REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengunjungi Workshop Gallery Seni Hibbat: Seni Kaligrafi dan Lukis Community di Pondok Pesantren Hibbatussa'diyyah, Desa Nagrak, Kabupaten Cianjur, akhir pekan ini.
Ridwan Kamil meninjau potensi ekonomi dari seni kaligrafi di pondok pesantren, termasuk Hibbatussa'diyyah. Kaligrafi sendiri adalah seni menulis indah huruf Arab. "Salah satu ekonomi pesantren yang mudah untuk diterima masyarakat adalah seni kaligrafi, tapi harus berbeda. Misalnya media lukisnya berupa gelas, keramik, piring. Nanti saya bantu promosikan," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.
"Jadi (lewat kaligrafi) selain melestarikan Alquran, ekonomi juga jalan. Syaratnya harus kreatif media atau materialnya, itu yang hilang dalam khazanah kaligrafi kita," tambahnya.
Selain itu, Emil mengatakan bahwa tujuannya mendorong seni kaligrafi di pondok pesantren adalah untuk mengangkat harkat kaligrafi.
"Karena market (pasar) besar. Saya arsitek pun suka dan mencoba kaligrafi. Jadi kalau bisa, kaligrafi ini menjadi ciri semua pesantren di Jabar," kata Emil.
Adapun untuk mendorong hasil kaligrafi menjadi bernilai ekonomi, Emil berpesan agar pondok pesantren jeli melihat kebutuhan pasar atau konsumen. "Jadi nilai ekonomi asal bertemu keahlian dan kebutuhan. Saat ini keahlian (kaligrafi) sudah ada, tinggal kebutuhan yang kita pelajar artinya pasar butuh apa, misal medianya gelas, piring, kaca patri," kata Emil.
Turut mendampingi gubernur dalam kunjungan kali ini adalah Pimpinan Pondok Pesantren Hibbatussa'diyyah KH Chevy Hibbatullah serta Kapolres Kabupaten Cianjur AKBP Moch Rifai. Sebelum mengunjungi Pondok Pesantren Hibbatussa'diyyah, Kang Emil lebih dulu bertemu warga di Pondok Pesantren Al Madaroh sekaligus menyaksikan penyerahan bantuan renovasi bangunan dari Wakaf Salman ITB di Kampung Loji Cianjur.