Ahad 21 Feb 2021 12:43 WIB

Bencana Banjir Kerek Harga Cabai Naik

Produksi dan distribusi cabai terhambat karena banjir

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Pedagang membungkus cabai rawit yang dijualnya di pasar trasidional (ilustrasi). Harga cabai mengalami kenaikan karena bencana banjir mengakibatkan produksi dan distribusi cabai terhambat.
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi
Pedagang membungkus cabai rawit yang dijualnya di pasar trasidional (ilustrasi). Harga cabai mengalami kenaikan karena bencana banjir mengakibatkan produksi dan distribusi cabai terhambat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga cabai yang diprediksi akan mengalami penurunan pada bulan Februari kembali mengalami kenaikan signifikan. Bencana banjir disebut menjadi kendala sehingga menurunkan tingkat produksi dan gangguan terhadap distribusi.

"Banyak lahan cabai mengalami kebanjiran. Sekarang sedang didorong agar bantuan benih dan kawasan cabai yang ada di daerah segera dieksekusi," kata Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto, kepada Republika.co.id, Ahad (21/2).

Baca Juga

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Kementan, Tommy Nugraha, menambahkan, berdasarkan informasi dari para petani cabai, sejumlah sentra memang mengalami kebanjiran akibat curah hujan tinggi beberapa hari terakhir.

Bencana banjir secara langsung menganggu kegiatan produksi cabai. "Kendala banjir terjadi hampir merata di sentra-sentra cabai. Rata-rata sentra kebanyakan di Jawa. Otomatis sedikit menganggu harga," kata Tommy.

Mengutip statistik Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga cabai rawit per Jumat (19/2) dihargai Rp 81 ribu per kilogram (kg). Harga itu jauh di atas harga normal sekitar Rp 30 ribu-Rp 40 ribu per kg.

Adapun harga cabai merah keriting sebesar Rp 48.750 per kg dan cabai merah besar Rp 47.350 per kg.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement