Ahad 21 Feb 2021 15:24 WIB

Tanggul Jebol, Beberapa Desa di Kab Bekasi Terendam Banjir

BNPB menyebut berdasar laporan BPBD terdapat 4 desa yang alami kebanjiran

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Tanggul jebol telah menyebabkan banjir di beberapa desa di wilayah Kabupaten Bekasi, Ahad (21/2)
Foto: BNPB
Tanggul jebol telah menyebabkan banjir di beberapa desa di wilayah Kabupaten Bekasi, Ahad (21/2)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kerusakan infrastruktur berupa tanggul jebol telah memicu banjir di beberapa desa di wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Terpantau pada Ahad (21/2), pukul 01.00 WIB, sejumlah desa terdampak banjir yang terjadi dini hari tadi. 

Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB menerima laporan dari BPBD setempat, bahwa banjir melanda 4 desa, yaitu Desa Sukaurip, Karangsegar, Bantasari dan Sumber Urip. Keempat desa berada di Kecamatan Pebayuran. Banjir telah mengakibatkan 5 unit rumah hanyut. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, mengatakan bahwa petugas BPBD Kabupaten Bekasi melaporkan tinggi muka air antara 100 hingga 250 cm. BPBD telah mengidentifikasi kebutuhan mendesak penanganan darurat, seperti bambu, karung, mie instan, air mineral, makanan siap saji, obat-obatan, vitamin, perahu evakuasi, mesin perahu, tali tambang dan lampu tembak. 

Sementara itu, berdasarkan pantauan Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB banjir Kabupaten Karawang pada Sabtu (20/2), pukul 22.00 WIB, sebanyak 34 desa di 15 kecamatan terdampak banjir. Banjir disebabkan antara lain akibat hujan intensitas tinggi dan luapan Sungai Citarum. 

Ke-15 kecamatan terdampak banjir tersebut di antaranya, Kecamatan Rengasdengklok, Telukjambe Barat, Tirtajaya, Pedes, Cikampek, Purwasari, Ciampel, Pangkalan, Klari, Tempuran, Tirtamulya, Jatisari, Rawamerta, Karawang Barat dan Cilamaya Wetan.

Warga terdampak mencapai 9.331 KK atau 28.329 jiwa, sedangkan 1.075 KK atau 4.184 jiwa mengungsi. Banjir telah mengakibatkan 8.539 unit rumah terendam dan sejumlah infrastruktur terdampak. Petugas di lapangan masih terus melakukan pendataan lanjutan. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement