REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Tayyip Erdogan mengatakan Turki ingin meningkatkan kerja sama dengan Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan baru. Sebelumnya, hubungan antara dua sekutu NATO ini sempat tegang karena sejumlah masalah.
Pada Desember, AS memberi sanksi kepada Turki atas pembelian sistem pertahanan S-400 Rusia. Sementara, Ankara dibuat marah oleh dukungan AS untuk milisi Kurdi YPG di Suriah, yang dianggapnya sebagai organisasi teroris.
"Kami yakin kepentingan bersama kami dengan Amerika Serikat jauh lebih besar daripada perbedaan pendapat kami," ujar Erdogan.
Erdogan menambahkan, Ankara ingin memperkuat kerja sama melalui "perspektif jangka panjang atas dasar solusi win-win" dengan pemerintahan Presiden AS Joe Biden. Sebelumnya, Turki meminta Washington untuk mengakhiri dukungannya kepada YPG. Sementara AS telah mengkritik Ankara atas hak dan kebebasan. Erdogan mengatakan, hubungan Turki-AS telah "diuji secara serius" dalam beberapa waktu terakhir.
"Turki akan terus melakukan bagiannya dengan cara yang layak untuk hubungan kemitraan sekutu dan strategis antara kedua negara," ujar Erdogan.