REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Moh As'adi, Jurnalis Senior Republika.
Masih saja banyak teman dan kolega menanyakan soal adik saya, Zaim Saidi, yang ditangkap polisi karena membuka Pasar Muamalah di Depok, yang sebenarnya sudah berlangsung bertahun-tahun secara terbuka.
Saya hanya cengengesan saja, semua orang menganggap saya tahu semua atas yang terjadi. Apalagi, semua orang di dearah saya tahu bertahun-tahun saya bekerja sebagai wartawan di Koran Nasional 'Republika, yang acapkali ‘nggendengi’ dengan menulis berita yang membuat pejabat ‘kebakaran jenggot’.
Bahkan, karena pemberitaan saya, dua menteri pernah mengancam bakal memejahijaukan saya jika tidak ada revisi berita dan menuntut saya membuat iklan permintaan maaf satu halaman penuh.
Namun, atas dukungan pimred dan kepala Biro Jateng –Diy, dengan memuat berita-berita pendukung disertai data-data yang membenarkan pemberitaan saya, akhirnya, kedua menteri tadi hanya bisa garuk-garuk kepala. Saya pun cengengesan.
Nah barangkali, karena itulah, meskipun telah pensiun dari tempat saya bekerja, orang tetap menganggap saya wartawan yang tahu segalanya.
Keterangan foto: Moh As'adi dan putrinya yang tengah menggelar pameran lukisan di Yogyakarta.