Ahad 21 Feb 2021 19:05 WIB

Satgas Minta Pelaksana PPKM Mikro Perhatikan Limbah Medis

'Jangan mengabaikan tata kelola limbah keluarga, limbah medis, limbah masker.'

Limbah atau sampah medis
Foto: Republika/Thoudy Badai
Limbah atau sampah medis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mendukung pelaksanaan pemberlakuan pembatasan aktivitas masyarakat (PPKM) skala mikro. Namun, Satgas Covid-19 juga meminta pelaksana PPKM mikro memperhatikan penanganan limbah medis seperti masker sekali pakai.

"Ini yang harus kita sampaikan kepada penyelenggara PPKM skala mikro. Kita mendukung pelacakan kontak, isolasi, posko desa, tapi jangan mengabaikan tata kelola limbah keluarga, limbah medis, limbah masker, yang terjadi akibat program tersebut," kata Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Brigjen TNI (Purn) dr. Alexander K. Ginting dalam acara diskusi di Jakarta, Ahad (21/2).

Baca Juga

Ia mengatakan, selama PPKM limbah medis seperti masker sekali pakai yang berpotensi mengandung virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 kemungkinan meningkat. Kalau tidak ditangani dengan baik, limbah medis tersebut bisa menjadi sumber penularan virus.

Karena itu, dia meminta pelaksana PPKM skala mikro seperti pemerintah desa serta pengurus lingkungan RT dan RW memberikan perhatian khusus pada pengelolaan limbah medis di wilayahnya. "Posko desa, posko kelurahan, ini akan menjadi salah satu instrumen agar limbah-limbah yang ada di desa jangan mencemari desa, jangan menjadi sumber infeksi," katanya.

Dia mengatakan, Satuan Tugas sudah membantu penanganan limbah medis di rumah sakit di beberapa daerah dengan kasus Covid-19 tinggi yang tidak memiliki sistem pengolahan limbah berbasis kewilayahan. Satuan Tugas, menurut dia, juga memberikan bantuan biaya operasional pengolahan limbah medis ke rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 dan mendukung peningkatan kapasitas pengolahan limbah medis di fasilitas pelayanan kesehatan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement