REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyatakan, harga cabai belum turun hingga sekarang. Harga cabai rawit merah misalnya, masih sekitar Rp 100 ribu per kilogram (kg).
"Untuk cabai masih belum bisa turun. Hal itu dikarenakan cuaca dan produksinya kecil," ujar Ketua Ikappi Abdullah Mansuri kepada Republika.co.id pada Ahad (21/12).
Ia menjelaskan, saat panen raya beberapa waktu lalu, harga cabai turun drastis, sehingga banyak petani rugi. "Jadi pada periode berikutnya, mereka nggak mau tanam lagi karena takut sama (hasilnya), ternyata yang tidak tanam, banyak, jadi begitulah," kata Abdullah.
Ia menambahkan, stok yang tidak banyak serta cuaca ekstrem membuat petani malas menanam. "Mereka takut gagal kalau tanam," tuturnya.
Harga cabai yang diprediksi turun pada Februari kembali mengalami kenaikan signifikan. Bencana banjir disebut menjadi kendala sehingga menurunkan tingkat produksi dan gangguan terhadap distribusi.
"Banyak lahan cabai mengalami kebanjiran. Sekarang sedang didorong agar bantuan benih dan kawasan cabai yang ada di daerah segera dieksekusi," kata Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto, kepada Republika.co.id beberapa waktu lalu.
Mengutip statistik Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga cabai rawit per Jumat (19/2) dihargai Rp 81 ribu per kilogram (kg). Harga itu jauh di atas harga normal sekitar Rp 30 ribu-Rp 40 ribu per kg. Adapun harga cabai merah keriting sebesar Rp 48.750 per kg dan cabai merah besar Rp 47.350 per kg.