REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Petugas jaga ganjil-genap pada Ahad (21/2) memberikan sanksi administratif terhadap empat orang pelanggar. Namun, jumlah kendaraan yang diputar balik mencapai 7.933 kendaraan.
“Pelanggar yang diberi sanksi administratif ada empat pelanggar. Sementara pelanggar yang diberi teguran nihil, angkutan kota (angkot) yang ditindak juga nihil,” ujar Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro ketika dikonfirmasi, Ahad (21/2).
Disamping itu, Susatyo melanjutkan, jumlah kendaraan yang diputarbalik sejak pukul 09.00 WIB hingga 18.00 WIB ada 7.933 kendaraan. Dengan rincian, 3.278 kendaraan roda empat dan 4.655 kendaraan roda dua.
Jumlah tersebut berkurang dari total kendaraan yang diputarbalik pada Sabtu (20/2), yakni sejumlah 8.138 kendaraan. “Total kendaraan yang diputar arahkan dari jam 09.00 WIB sampai 18.00 WIB, untuk roda empat ada 3.278 kendaraan dan roda dua 4.655 kendaraan,” ujar Susatyo.
Terpisah, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengklaim adanya penurunan pelanggar ganjil-genap pada pekan ini. Sebab, menurutnya, sistem ganjil-genap di Kota Bogor semakin tersosialisasi.
“Iya (pelanggar menurun), semakin banyak yang tersosialisasi jadi pelanggaran saya kira tidak terlalu banyak,” ujar Bima Arya.
Di samping itu, dia menyebutkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor ingin melihat dampak ganjil-genap terhadap sektor ekonomi. Sebab, sistem ganjil-genap pada pekan ke-tiga ini dilaksanakan dengan perubahan waktu, yakni sejak pukul 09.00 WIB hingga 18.00 WIB.
Diharapkan, dengan adanya perubahan tersebut ada dampak baik terhadap sektor ekonomi di Kota Bogor.“Kita ingin melihat dua minggu ini, sekarang dan minggu depan ekonominya seperti apa. Mudah-mudahan ada kenaikan aktivias ekonomi di situ. Jadi ada seimbang antara kesehatan dan ekonomi,” tandasnya.