Senin 22 Feb 2021 08:42 WIB

Pentingnya Storytelling dalam Promosi Kuliner

'Storytelling' memiliki kekuatan tersendiri dalam mempromosikan makanan.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Nora Azizah
'Storytelling' memiliki kekuatan tersendiri dalam mempromosikan makanan.
Foto: Republika/Amin MAdani
'Storytelling' memiliki kekuatan tersendiri dalam mempromosikan makanan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Media sosial saat ini sedang menjadi ujung tombak medium pemasaran bagi para pelaku usaha, khususnya bagi para pengusaha kuliner. Model iklannya pun sudah beragam dan kreatif, sehingga para pengiklan harus benar-benar matang memikirkan konsep.

Dalam iklan kuliner, sangat dibutuhkan kemampuan untuk menceritakan rasa sebuah santapan secara apik, baik melalui visual, tulisan, maupun dengan bertutur langsung melalui konten video unggahan. Bercerita dengan data, akan menjadi kekuatan tersendiri dalam sebuah iklan.

Baca Juga

“Kenapa saya bolak balik katakan ‘ayo dong storytelling dimajukan’, karena storytelling ini sebenarnya digunakan untuk bermacam produk,” ujar Culinary Storyteller Ade Putri Paramadita, dalam virtual media briefing #MulaiBarengBeko, belum lama ini.

Kemampuan storytelling para pelaku usaha dibutuhkan untuk membalut produk, menambahkan nilai jual tanpa menjadikannya hard selling. Hal ini meliputi kelihaian berkisah mengenai asal usul santapan, proses pembuatan hingga manfaatnya.