Senin 22 Feb 2021 09:40 WIB

Perangi Covid, Selandia Baru Dorong Bebas Tarif Produk Medis

Pembebasan perdagangan produk medis dinilai dapat mengurangi dampak Covid.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
Selandia Baru akan menggunakan platform-nya sebagai tuan rumah grup perdagangan Asia-Pasifik dalam beberapa bulan mendatang. Tujuannya guna mengupayakan pendekatan global terhadap vaksinasi virus covid-19 yang akan menghilangkan tarif pada berbagai barang yang dibutuhkan demi memerangi virus tersebut.
Foto: AP/Achmad Ibrahim
Selandia Baru akan menggunakan platform-nya sebagai tuan rumah grup perdagangan Asia-Pasifik dalam beberapa bulan mendatang. Tujuannya guna mengupayakan pendekatan global terhadap vaksinasi virus covid-19 yang akan menghilangkan tarif pada berbagai barang yang dibutuhkan demi memerangi virus tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Selandia Baru akan menggunakan platform-nya sebagai tuan rumah grup perdagangan Asia-Pasifik dalam beberapa bulan mendatang. Tujuannya guna mengupayakan pendekatan global terhadap vaksinasi virus covid-19 yang akan menghilangkan tarif pada berbagai barang yang dibutuhkan demi memerangi virus tersebut. 

Di tengah kekhawatiran beberapa negara kecil mungkin tertinggal dalam memvaksinasi populasinya, Selandia Baru justru menjadi salah satu negara paling sukses menghadapi pandemi. Negara itu kemudian berencana membuat proposal agar menjadi tuan rumah forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) tahun ini. 

"Pesan kami yaitu, untuk menangani pandemi global seperti ini kami membutuhkan lebih banyak partisipasi global," ujar Wakil Sekretaris Perdagangan dan Ekonomi Selandia Baru Vangelis Vitalis seperti dilansir Reuters pada Senin (22/2). Ia merupakan ketua Pertemuan Pejabat Senior APEC 2021.

Vangelis menambahkan, perdagangan tidak akan menyelesaikan krisis. Hanya saja perdagangan dapat membantu. 

Selandia Baru mengusulkan pengiriman obat-obatan, peralatan medis dan bedah, produk kebersihan sebagai barang bebas tarif ke 21 negara anggota APEC. Negara tersebut juga mengurangi pembatasan lain pada pergerakan mereka, saat melintasi perbatasan. 

Vangelis mengatakan, proposal itu seharusnya disetujui dalam beberapa pekan ke depan. Dengan begitu bisa mendapatkan persetujuan pada pertemuan para menteri perdagangan APEC pada Mei mendatang. 

Beberapa negara APEC berkomitmen tahun lalu dalam menjaga rantai pasokan Covid-19 tetap terbuka dan menghapus pembatasan perdagangan pada beragam barang penting, terutama pasokan medis. Hanya saja tidak ada tindakan tegas sejak saat itu. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement