REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Banjir melanda wilayah Jakarta dan Bekasi di beberapa titik. Salah satu penyebabnya karena jebolnya tanggul di Sungai Citarum yang membuat banjir di wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Relawan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) mendapatkan laporan di wilayah Karang Patri, Pabuyuran, Kabupaten Bekasi belum ada tim relawan untuk melakukan evakuasi.
Koordinator Relawan Banjir Jabodetabek BSMI Agus Setiawan mengatakan, relawan BSMI mengevakuasi 300 orang lebih dari kelompok rentan seperti balita, lansia, difabel, anak-anak, ibu-ibu dan warga sakit, Ahad (21/2).
Salah satu yang dievakuasi adalah Kakek Oyot, yang menurut informasi warga berusia hampir 120 tahun. Menurut Agus, Kakek Oyot enggan dievakuasi karena tak mau berpisah dengan televisi kesayangannya. Usai dibujuk tim relawan BSMI, Kakek Oyot bersedia dievakuasi sampai ke tempat aman.
"Hanya ada relawan BSMI di lokasi sehingga proses evakuasi dilakukan sampai malam. Ketinggian air terus bertambah dari sepaha orang dewasa pada sore semakin tinggi hingga satu leher orang dewasa pada malam. Sehingga diputuskan proses evakuasi," ujar Agus dalam keterangannya, Senin (22/2/2021).
Agus mengatakan, hingga pukul 19.30 WIB evakuasi warga terdampak dan rentan ke tempat yang lebih aman rampung dilakukan. Meski demikian, ketinggian air terus bertambah hingga malam hari.
"Malam hari situasinya semakin tidak kondusif. Beberapa warga berhamburan keluar rumah dan menuju tempat yang lebih aman," kata dia.
Agus menyebut, secara umum warga yang dievakuasi dalam keadaan aman. Meski demikian, mayoritas dari mereka adalah kelompok rentan. Terlebih saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
"Warga di Pabuyuran ini mayoritas adalah kelompok yang rentan ditambah lagi mereka harus berada di pengungsian saat ini. Kebutuhan dasar dan kesehatan menjadi prioritas saat ini," ujar Agus.
Agus menyebut, relawan BSMI di wilayah DKI Jakarta dan Banten terus bersiaga untuk melakukan aksi rescue banjir yang terjadi. Hotline BSMI 0851-5860-8602.