Senin 22 Feb 2021 14:41 WIB

Cara Jakarta Buat Banjir Kering dalam Satu Hari

"Atas izin Allah satu hari kering. Karena jajaran dalam posisi siaga," kata Anies.

Warga membersihkan barang-barang yang terendam banjir di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Senin (22/2). Banjir yang melanda kawasan tersebut pada Jumat (19/2) hingga Minggu (21/2) kini berangsur surut dan warga mulai membersihkan rumah dan barang-barang rumah tangga dari endapan lumpur sisa banjir. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga membersihkan barang-barang yang terendam banjir di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Senin (22/2). Banjir yang melanda kawasan tersebut pada Jumat (19/2) hingga Minggu (21/2) kini berangsur surut dan warga mulai membersihkan rumah dan barang-barang rumah tangga dari endapan lumpur sisa banjir. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Flori Sidebang, Febryan A, Antara

Hujan ekstrem yang turun di wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Sabtu (20/2) lalu telah menyebabkan banjir di 113 RW dengan 342 RT di seluruh Jakarta. Berdasarkan data dari BPBD hingga Ahad (21/2) pukul 15.00 WIB, terdapat 15 RW, dengan terdiri dari 29 RT yang masih terdampak, dari total 30.470 RT yang ada di Jakarta, atau 0,095 persen.

Baca Juga

Angka tersebut menurun jika dibandingan Sabtu (20/2) wilayah terdampak sempat mencapai 113 RW, terdiri dari 342 RT. Sementara, jumlah pengungsi saat ini sebanyak 1.332 jiwa dari 384 KK, semuanya dari wilayah Jakarta Timur. Angka tersebut juga telah menurun dari kemarin yang mencapai 3.311 jiwa pengungsi, tersebar di 44 lokasi pengungsian.

Menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, banjir di Ibu Kota telah surut pada Senin (22/2) dini hari. Anies menyebut, masyarakat sudah dapat kembali melakukan kegiatan dengan normal.

"Jadi Alhamdulillah hari Senin pagi seluruh kegiatan perekonomian kegiatan pemerintahan bisa berlangsung tanpa ada gangguan sedikit pun," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Senin (22/2).

Anies menuturkan, para warga yang mengungsi akibat banjir pun telah kembali ke rumah masing-masing. Namun, jelas dia, sejumlah fasilitas, seperti tenda hingga kebutuhan pangan masih tetap tersedia di lokasi pengungsian.

"Fasilitas kebutuhan pangan masih tetap disiapkan sehingga mereka masih punya tempat berteduh sambil semua kerja bakti untuk membersihkan tempat yang terdampak oleh banjir," jelas Anies.

Anies mengaku, sebelum memasuki musim hujan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya banjir. Sehingga saat cuaca ekstrem terjadi, dapat ditangani dengan baik.

"Kita sebelum memasuki musim hujan alhamdulillah menunjukan tanda-tanda pelaksanaan yang baik curah hujan ekstrem dalam waktu satu hari semuanya sudah bisa tertangani dengan baik," ujarnya.

Anies menambahkan, berdasarkan data dari BMKG, sejumlah wilayah di pesisir utara Pulau Jawa berisiko mengalami curah hujan ekstrem. Sehingga, ia meminta agar kinerja dan kewaspadaan terhadap dampak yang berpotensi timbul dari cuaca tersebut dapat diantisipasi.

"Insya Allah di pekan-pekan ke depan kita akan tingkatkan kinerjanya sehingga curah hujan yang turun di kawasan Jabodetabek, khususnya Jakarta, bisa menjadi rahmat dan kita kurangi sesedikit mungkin dampaknya," tutur dia.

In Picture: Banjir di Kawasan Bisnis Sudirman

photo
Sejumlah pengendara melintasi banjir di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Sabtu (20/2/2021). Intensitas hujan yang tinggi serta buruknya drainase menyebabkan banjir di sejumlah wilayah Ibu Kota. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/hp. - (ANTARA FOTO/M Risyal HIdayat)

 

 

Kemarin, Anies menyebut, banjir yang melanda wilayahnya bisa kering dalam waktu sehari saja. Sebab, menurutnya, jajarannya bekerja optimal dan sudah dalam posisi siaga sebelum banjir menerjang.

"Alhamdulillah, antisipasi itu sudah dilakukan dari kemarin. Atas izin Allah satu hari kering. Kenapa? karena jajaran dalam posisi siaga," kata Anies usai meninjau proses pembersihan sisa banjir di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Ahad (21/2).

Dia menjelaskan, antisipasi yang sudah dilakukan itu berupa pendataan atau pemetaan RT dan RW yang berisiko banjir. Dengan begitu, ketika muncul genangan, maka akan langsung disedot oleh petugas.

Anies lantas menyebut bahwa pihaknya sudah dalam status siaga sejak beberapa hari lalu. Jauh sebelum BMKG menyampaikan prakiraan cuacanya. Prinsip yang digunakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menangani banjir adalah tiga: Siaga, Tanggap bila ada kejadian, dan Galang bila muncul masalah.

"Jadi Alhamdulillah satu hari ini sudah terlihat. Kejadiannya kemarin dan hari ini Jakarta kembali relatif normal," kata Anies.

Namun, soal kondisi curah hujan yang terjadi di Ibu Kota, menurut Anies, merupakan di luar kendali Pemprov DKI. Jika curah hujan di bawah 100 milimeter per hari, maka pihaknya akan memastikan tidak terjadi genangan maupun banjir.

"Jadi saya ingin garis bawahi, bahwa curah hujan di luar kendali kita, dan seperti yang saya sampaikan, kapasitas (sistem drainase) kita sampai dengan 100 milimeter, kalau di bawah 100 milimeter tidak boleh ada genangan dan banjir," kata Anies.

"Tapi kalau di atas 100 mm, maka, kita akan harus secepatnya mengeringkan. Harus secepatnya memastikan surut," imbuhnya.

Anies menuturkan, instruksi itupun diikuti oleh seluruh jajaran Pemprov DKI. Ia mencontohkan, yakni RT 02/RW 01, Kelurahan Rawa Buaya, Jakarta Barat.

Dia menjelaskan, saat banjir pada Sabtu (20/2) kemarin terjadi di wilayah tersebut akibat limpahan air dari Kali Mokevart. Namun, begitu kapasitas air di kali kembali normal, sebanyak 24 pompa dikerahkan agar banjir dapat segera surut.

"Sehingga hari Senin pagi semua sudah bisa beraktivitas seperti semula," ujarnya

Banjir Jakarta pada akhir pekan lalu juga mengakibatkan lima warga meninggal dunia. Plt Kepala BPBD DKI Jakarta Sabdo Kurnianto mengatakan empat di antara korban itu adalah anak-anak dan satu pria lanjut usia (67 tahun).

"Korban merupakan lansia 67 tahun berjenis kelamin laki-laki yang terkunci di dalam rumah, di Jatipadang, Jakarta Selatan. Selain itu, empat anak-anak, terdiri dari tiga anak laki- laki di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat yang hanyut terseret arus banjir saat sedang bermain, dan satu anak perempuan usia tujuh tahun yang tenggelam di Jakarta Barat," ucap Sabdo.

 

photo
Hujan di Jakarta - (republika/mgrol100)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement