Pertamina Luncurkan Program CSR Sadar Bencana di Semarang
Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Erik Purnama Putra
Logo Pertamina | Foto: Pertamina.com
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Mendukung ketangguhan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana alam, Pertamina (Persero) Regional Jawa Bagian Tengah salurkan program Corporate Social Responsibility (CSR) Masyarakat Sadar Bencana (MasDana) di wilayah Kota Semarang.
Program CSR diluncurkan di lingkungan Kelurahan Kemijen, Kelurahan Semarang Timur, Kota Semarang, yang selama ini menghadapi problem bencana banjir pada saat musim hujan.
Pejabat Sementara (Pjs) Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah, Arya Yusa Dwicandra mengatakan, program CSR berangkat dari pemasalahan banjir yang kerap terjadi di Kota Semarang.
Terlebih, beberapa waktu lalu, bencana banjir telah melanda sebagian wilayah kota Semarang dan sekitarnya. Tidak terkecuali di lingkungan Kelurahan Kemijen yang berada di kawasan pesisir Kota Semarang ikut terendam.
Peluncuran program CSR telah ditandai oleh Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati dan CEO Commercial & Trading Pertamina, Mas’ud Khamid dalam kunjungan kerja di Semarang, baru-baru ini.
Turut mendampingi Executive General Manager Pertamina Regional JBT, Sylvia Grace Yuvena. "Peluncuran program tersebut, ditandai dengan penyerahan secara simbolis bantuan program CSR MasDana, di Kelurahan Kemijen, [L1] Jumat (19/2) pekan kemarin," ungkapnya, di Semarang, Senin (22/2).
Menurut Arya, program CSR MasDana merupakan sebuah program berkelanjutan yang digagas oleh Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah, melalui Fuel Terminal (FT) Semarang Group. Program tersebut bernilai Rp 140 juta yang berasal dari dana CSR Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah dan berfokus pada peningkatan kemampuan kelompok terkait penanganan kebencanaan.
"Tidak hanya penanganan kebencanaan banjir saja, kedepan kelompok yang telah terbentuk ini akan turut andil dalam penganganan bencana bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Palang Merah Indonesia (PMI) dan lembaga lainnya," kata Arya.