REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Monaco berhasil menaklukkan Paris Saint-Germain di kandang sang lawan, Stadion Parc des Princes, Paris, Senin (22/2) dini hari WIB. Skor 2-0 tercipta dari aksi Sofianne Diop dan Guillermo Maripan.
Monaco menjadi tim pertama dalam satu dekade ini yang mengalahkan PSG di kandang dengan menjebol dua gol. Pelatih Monaco, Niko Kovac mengapresiasi pemainnya atas kemenangan tersebut.
"Saya sangat senang dengan performa tim saya. SPG adalah tim yang hebat. Kami bermain sangat keras selama 90 menit dan kami pantas mendapatkan kemenangan," kata Kovac dilansir dari laman Goal.
Kovac menyebut cara tim mengalahkan raksasa Paris adalah dengan menghambat Kylian Mbappe. Mbappe yang baru mencetak hattrick ketika melawan Barcelona di Liga Champions justru tidak berkutik untuk maju ke lini pertahanan Monaco.
"Mereka tidak memiliki banyak peluang. Saya harus memberi selamat kepada para pemain saya," kata Kovac.
"Rencana kita? Kita menghalangi Kylian Mbappe karena dia striker hebat. Kami harus merampas bola dengan menempatkan tiga atau empat pemain padanya," kata Kovac.
Tidak cukup sampai di sana, Kovac pun memperkuat lini pertahanan agar PSG tidak memiliki banyak peluang. Dengan kemenangan itu, Monaco memupuskan harapan untuk PSG meraih gelar League 1.
"Malam ini luar biasa. Inilah yang kami butuhkan. Kami berhasil mengalahkan PSG untuk kedua kalinya, sekarang kami pulang dan akan istirahat," kata Kovac.
Dengan kemenangan itu, Kovac pun melihat celah untuk menyalip PSG dan finis di tiga besar. Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah memperkecil selisih dengan tim pemuncak klasemen, Lille.
"Masih ada beberapa pertandingan tersisa, jadi kami memiliki kesempatan untuk menutup jarak maka kami akan melakukannya. Tapi kami belum mencapai posisi tiga teratas," kata Kovac.