REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengungkapkan visi Beijing dalam memperbaiki hubungan dengan Amerika Serikat (AS). Wang mendesak Washington berhenti melakukan intervensi urusan internal China termasuk isu-isu sensitif seperti Tibet, Hong Kong, Xinjiang dan Taiwan.
Dalam forum 'Bringing China-US relations back to the right track' Wang mengatakan Beijing siap membuka kembali dialog konstruktif dengan pemerintah Presiden AS Joe Biden. Pernyataan itu disampaikan setelah selama bertahun-tahun hubungan antar kedua negara menghadapi tantangan tersulit sejak hubungan diplomatik terbentuk.
Wang juga meminta Washington mencabut 'tarif tak masuk akal' pada produk-produk China dan menghilangkan batasan yang menghalangi kontak antar-masyarakat. Termasuk pembatasan media, kelompok budaya dan pendidikan China.
Pernyataan ini juga disampaikan saat China menekan pemerintah Biden untuk mencabut banyak kebijakan konfrontasi yang diterapkan Donald Trump. Sebelumnya, dengan alasan menekan China memperbaiki praktek dagangan dan menghormati hak intelektual teknologi AS pada 2017, Trump menaiktan tarif impor barang-barang Negeri Tirai Bambu. Ia juga menerapkan berbagai batasan pada perusahaan teknologi dan kegiatan akademi Cina di AS.
Trump juga memperkuat hubungan militer dan diplomatik dengan Taiwan yang diklaim China sebagai bagian teritorinya. Ia memberi sanksi pada pejabat-pejabat China yang dianggap terlibat dalam penindakan keras masyarakat minoritas muslim di Xinjiang dan menekan kebebasan di Hong Kong.