Senin 22 Feb 2021 17:10 WIB

Sukabumi Genjot Pemulihan Ekonomi Akibat Pandemi

Pada 2022, pembangunan Kota Sukabumi fokus pada pemulihan ekonomi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Fuji Pratiwi
Walikota Sukabumi Achmad Fahmi. Kota Sukabumi, Jawa Barat akan fokus pada pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 pada akhir 2021 hingga 2022.
Foto: Humas Pemkot Sukabumi
Walikota Sukabumi Achmad Fahmi. Kota Sukabumi, Jawa Barat akan fokus pada pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 pada akhir 2021 hingga 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat akan menggenjot upaya pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19. Caranya, menyusun perencanaan pembangunan yang memprioritaskan pemulihan ekonomi.

''Fokus perencanaan pembangunan pada 2022 nanti salah satunya pemulihan dampak pandemi terhadap ekonomi,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi saat menghadiri Forum Perangkat Daerah (FPD) Rencana Kerja Tahun 2021 di Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi, Senin (22/2).

Baca Juga

Pada momen tersebut, Fahmi menyatakan, Diskumindag memiliki peran strategis dalam pemuluhan ekonomi dari dampak pandemi dan fase keempat fokus pembangunan Kota Sukabumi. Forum perangkat daerah pun penting sebagai tahapan perencanaan pembangunan 2022.

Sebab, kata Fahmi, semangat awal forum perangkat daerah adalah menampung aspirasi dari berbagai elemen, termasuk DPRD. Sebab, forum perangkat daerah menjadi ajang meramu apa yang sudah disepakati pada musyawarah perencanaan pembanguna tingkat kecamatan untuk dimatangkan di tingkat kota yang rencananya pada Maret 2021.

Itulah sebabnya, lanjut Fahmi, forum perangkat daerah bisa menghasilkan perencanaan terbaik pelaksanaan pembangunan 2022. Di mana perencanaan 2022 sangat tergantung kondisi di 2021.

Sebelumnya pada 2020, fokus pembangunan Kota Sukabumi difokuskan pada tiga hal yakni kesehatan, jaminan sosial, dan pemulihan ekonomi. Pada 2021 masih terjadi refocusing anggaran 30 persen dalam rangka vaksinasi bagaimana warga Sukabumi melalui proses vaksinasi yang baik, benar, dan tepat.

"Pada 2022 sangat fokus pada pemulihan ekonomi setelah sebelumnya fokus pada kesehatan di 2020 dan 2021 (vaksinasi),'' kata Fahmi.

Pada 2021, ia menilai ekonomi belum bergerak dengan baik dan berharap ekonomi mampu bangkit pada 2022 jika Covid-19 bisa melandai pada 2021.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement