Senin 22 Feb 2021 17:13 WIB

Soal Holding Panas Bumi, PLN: Akselerasi Pengembangan EBT

Indonesia punya potensi panas bumi yang besar mencapai 30 gigawatt

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Direktur Megaproyek PLN M Ikhsan Asaad menjelaskan Indonesia punya potensi panas bumi yang besar mencapai 30 gigawatt (GW).
Foto: Humas PLN Disjaya
Direktur Megaproyek PLN M Ikhsan Asaad menjelaskan Indonesia punya potensi panas bumi yang besar mencapai 30 gigawatt (GW).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) membenarkan saat ini pemerintah melalui Kementerian BUMN sedang menggodog pembentukan holding panas bumi. PLN sendiri menyambut baik rencana ini karena juga untuk mendorong pertumbuhan pengembangan panas bumi.

Direktur Megaproyek PLN M Ikhsan Asaad menjelaskan Indonesia punya potensi panas bumi yang besar mencapai 30 gigawatt (GW). Ini merupakan potensi yang besar dan menarik untuk dikembangkan.

Baca Juga

"Pembentukan holding saat ini sedang dalam pembahasan. Rencana ini kami sambut dengan positif. Kami berperan aktif juga dalam pembentukan holding ini," ujar Ikhsan kepada Republika, Senin (22/2).

Ikhsan menjelaskan untuk bisa menggenjot target energi baru terbarukan dalam bauran energi bisa melalui panas bumi. Selain karena potensinya yang besar saat ini pemerintah mempunyai PLN, Pertamina dan Geo Dipa yang memang berperan aktif dalam pengembangan panas bumi.

"Ini sangat bagus untuk mengakselerasi pengembangan EBT. Apalagi khususnya untuk sektor panas bumi karena potensinya besar," ujar Ikhsan.

Plt Direktur PLN GG, Yudistian Yunis menjelaskan secara konsep rencana pembentukan holding panas bumi ini baik untuk bisa mempercepat pemanfaatan panas bumi di Indonesia. Mengingat, Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi panas bumi yang besar.

"Kami pada prinsipnya siap saja untuk menerima mandat dari PLN pusat dan pemerintah terkait rencana ini," ujar Yudistian ketika dihubungi Republika, Ahad (21/2).

Disamping menunggu kepastian rencana pembentukan holding panas bumi, Yudistian menjelaskan pada tahun ini PLN GG fokus melakukan beberapa hal. Pertama, menyiapkan infrastruktur gas yang dibutuhkan oleh PLN Pusat untuk pembangkit pembangkit gas yang sedang beroperasi dan akan beroperasi dalam waktu mendatang.

"Kami tahun ini fokus untuk menyelesaikan infrastruktur gas untuk pembangkit pembangkit PLN. Juga untuk beberapa rencana pembangkit yang akan dikonversi menjadi gas, kan butuh infrastruktur kami menyelesaikan itu secara paralel," ujar Yudistian.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement