REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO – Pemerintah Mesir menyangkal laporan akan menghapus ayat-ayat Alquran dan hadist dari beberapa buku sekolah.
Seorang wakil kementerian pendidikan mengatakan laporan ini tidak berdasar dan tidak ada rencana seperti itu. Pejabat itu menambahkan bahwa tidak ada ayat atau hadist yang dihapus dari buku.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa buku baru berjudul “Values and Respect for Others” telah ditambahkan ke daftar buku sekolah dengan tujuan untuk mempromosikan nilai-nilai moral dan ajaran agama.
Dilansir di abna24.com, dilaporkan bahwa beberapa aktivis mengkritik buku baru itu dengan mengatakan bahwa buku itu ditujukan untuk pembenaran untuk meningkatkan hubungan dengan rezim Zionis Israel.
Awal pekan ini, ada laporan tentang perintah Presiden Mesir Abdul Fattah el-Sisi tentang penghapusan ayat-ayat Alquran dan hadits dari beberapa buku sekolah. Laporan-laporan itu mengatakan presiden Mesir telah melakukan tindakan dengan dalih melawan ekstremisme.
Kritikus dan aktivis menuduh el-Sisi berusaha menghilangkan identitas Islam Mesir melalui gerakan semacam itu. Dia dituduh tidak akan menghidupkan kembali dan mereformasi wacana agama di negara itu seperti yang dia klaim, tetapi dia lebih berusaha untuk menghapus agama dari masyarakat sepenuhnya.
Mereka mengatakan orang Mesir harus bangkit melawan keputusan yang merusak identitas dan struktur Islam negara itu.
Sumber: abna 24