REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adaro Energy tengah melakukan kajian dan penjajakan kerja sama dengan PT Pertamina (Persero) dalam hal hilirisasi batubara. Proyek hilirisasi yang sedang dijajaki oleh Adaro ini adalah proyek gasifikasi.
Head Of Coorporate Communication Adaro Febriati Nadira menjelaskan sebagai perusahaan swasta nasional Adaro juga mendorong langkah hilirisasi yang diamanatkan pemerintah. Ira menjelaskan serangkaian kajian sudah dilakukan perusahaan dalam hal hilirisasi ini.
"Dari sisi teknologi, Adaro sudah melakukan berbagai studi dan menyimpulkan bahwa produksi methanol berbasis gasifikasi cocok untuk dikembangkan. Adaro juga bekerja sama dengan Pertamina sebagai langkah awal untuk mengembangkan gasifikasi batubara," ujar Ira kepada Republika, Senin (22/2).
Ira menjelaskan saat ini perusahaan masih melakukan penjajakan. Diantara lain adalah masih melakukan kajian pasar dan volume serta harga dari proyek gasifikasi ini. Namun langkah hilirisasi di bidang gasifikasi ini dilakukan perusahaan untuk mendorong peningkatan nilai tambah batubara.
"Saat ini kami tengah mempertimbangkan berbagai aspek antara lain kepastian pasar dari segi volume dan harga. Langkah ini mendukung upaya pemerintah pada program peningkatan nilai tambah batubara," ujar Ira.
Langkah yang dilakukan perusahaan ini juga sejalan dengan kebijakan yang baru saja dikeluarkan pemerintah terkait pengenaan royalti 0 persen kepada perusahaan batubara yang melakukan hilirisasi. Ira menilai kebijakan pemerintah ini baik untuk mendorong perusahaan batubara melakukan hilirisasi.
"Adaro menyambut baik rencana pemerintah untuk melakukan hilirisasi batu bara. Kami berharap agar regulasi di industri batu bara dapat membuat perusahaan-perusahaan nasional seperti Adaro tetap bisa eksis dan ikut mendukung ketahanan energi nasional sekaligus memberikan kontribusi kepada negara dalam bentuk royalti, pajak, tenaga kerja, CSR dan lain-lain," ujar Ira.