REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan supremasi kulit putih dan gerakan neo-Nazi menjadi ancaman transnasional. Dia menyebut kedua kelompok itu telah mengeksploitasi pandemi Covid-19 untuk meningkatkan dukungan terhadap mereka.
Guterres menyebut kelompok-kelompok yang berlandaskan kebencian semakin meningkat setiap hari. “Supremasi kulit putih dan gerakan neo-Nazi lebih dari sekadar ancaman teror domestik. Mereka menjadi ancaman transnasional," katanya saat berbicara di Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB pada Senin (22/2).
Dia menyebut gerakan ekstremis semacam itu telah menjadi ancaman internal nomor satu di beberapa negara. Namun, Guterres tak mengungkapkan negara-negara yang dimaksud.
"Terlalu sering, kelompok pembenci ini disemangati oleh orang-orang yang memiliki posisi bertanggung jawab dengan cara yang dianggap tak terbayangkan belum lama ini. Kita membutuhkan tindakan terkoordinasi global untuk mengalahkan ancaman dan bahaya yang berkembang ini," ujar Guterres.