MDMC Purbalingga Bangun Huntara Penyintas Bencana
Rep: Eko Widiyatno/ Red: Fernan Rahadi
Huntara (ilustrasi) | Foto: dokpri
REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kabupaten Purbalingga, terjun langsung ke wilayah bencana. Salah satunya di lokasi bencana tanah bergerak Desa Tumanggal Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga.
Di desa ini, MDMC membangun hunian sementara (Huntara) yang bagi korban bencana tanah bergerak. "Huntara ini rencananya akan diresmikan pada tanggal 28 Februari 2021," jelas Ketua MDMC Kabupaten Purbalingga, Suprapto, Senin (22/2).
Dia mengatakan, huntara yang disiapkan MDMC bagi penyintas bencana tanah bergerak di Desa Tumanggal ada sebanyak 13 unit. Huntara ini dilengkapi dengam tujuh unit kamar mandi dan los pasar yang dapat digunakan warga setempat untuk menjual hasil pertanian warga desa. "Instalasi air bersih dari sumber mata air yang ada juga sudah siap. Demikian juga dengan instalasi listriknya," katanya.
Dia menyebutkan, pembangunan huntara bagi warga penyintas bencana ini, digagas oleh MDMC berserta Pemerintah Desa Tumanggal. Sedangkan pembangunannya dilakukan oleh relawan, Babinsa dan warga setempat. Dengan berbagai kelengkapan sarana penunjang, dia berharap warga yang menempati huntara bisa merasa betah dan nyaman.
Dia juga menyatakan, setelah kelak diresmikan, MDMC Purbalingga akan tetap mendampingi warga penyintas bencana. "Nantinya akan ada relawan yang memberikan pendampingan psikososial dan psiko spiritual yang ditangani Nasyiatul Aisyiyah (NA) dan Pemuda Muhammadiyah," jelasnya.
Bahkan dia menyatakan, MDMC juga akan memberi pendampingan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bagi warga terdampak. "Kita akan berikan pendampingan dan pelatihan keterampilan, di samping itu kita juga ikut memasarkan produk yang dihasilkan warga," katanya.
Kepala Desa Tumanggal, Surati, mengaku sangat berterima kasih atas bantuan dan kerjasama dari MDMC dalam penanganan pasca bencana yang dialami warganya. "Kami berharap, dengan adanya huntara warga yang terdampak bencana akan kembali bangkit dan mengangkat perekonomian masyarakat," katanya.
Bencana tanah bergerak terjadi di Desa Tumanggal Kecamatan Pengadegan, terjadi 3 Desember 2020 silam. Akibat bencana tersebut, 36 rumah warga mengalami kerusakan. Kepala BPBD Purbalingga, Umar Fauzi, menyebutkan bencana tanah bergerak disebabkan hujan lebat yang mengguyur wilayah itu dan kondisi topografi tanah yang berupa perbukitan.