REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) menilai koperasi membutuhkan revolusi mindset dan strategi bisnis menyongsong masa depan. Aset digital menjadi salah satu yang harus dibangun melalui gerakan koperasi.
Wakil Ketua Umum Dekopin Agung Sudjatmoko mengatakan teknologi blockchain menciptakan sistem bisnis yang transparan, menggunakan aset digital dan sebagai sistem bisnis yang bisa membangun trust serta memberikan jaminan keamanan atas para pelakunya.
“Salah satu terobosan yang dapat dilakukan oleh gerakan koperasi menuju digitalisasi melalui kerja sama dengan PT NHC Teknologi untuk membangun sistem finansial digital di atas ekosistem koperasi dengan pemanfaatan Neo Holistic salah satunya sebagai instrumen baru dalam ekosistem koperasi” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (22/2).
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM mencatat pertumbuhan jumlah koperasi sampai 2019 sebesar 123.048 koperasi, jumlah anggota yang sudah mempunyai NIK sebanyak 35.761, yang menyelenggarakan RAT 45.489. Data dari Kemenkop UKM menarik sebab Indonesia mempunyai jumlah koperasi terbanyak di dunia. Adapun jumlah anggota perorangan dari total koperasi tersebut sebanyak 22,463.738 orang, atau sebesar tujuh persen dari jumlah penduduk negara Indonesia.