REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyatakan banjir yang melanda Ibu Kota imbas hujan lebat sejak Sabtu (20/2) dini hari, telah 100 persen surut pada Senin (22/2) dini hari. Banjir surut setelah petugas berhasil mengalirkan air yang meluap.
"Alhamdulillah atas izin Allah, pada hari Ahad, satu hari kemudian 99,9 persen surut, ini terjadi lewat kerja keras seluruh jajaran untuk melakukan pemompaan di tempat-tempat yang terdampak. Kemudian hari Senin dini hari jam tiga pagi tadi dipastikan 100 persen sudah surut," kata Anies di Jakarta, Senin.
Dengan surutnya banjir, menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut, seluruh kegiatan perekonomian dan pemerintahan di Jakarta pun dapat berjalan tanpa gangguan pada Senin (22/2) ini. "Saya ingin menyampaikan terima kasih pada seluruh jajaran yang bekerja ekstra keras untuk memastikan bahwa semua dampak dari curah hujan ekstrem tersebut bisa dikendalikan," kata Anies.
Lebih lanjut, dia menyebut Pemprov DKI bakal terus siaga menyusul prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait cuaca ekstrim di Jakarta dan sekitarnya sampai 24 Februari 2021. Anies menyebut, jajarannya juga akan meningkatkan kinerja demi mengurangi dampak cuaca ekstrim.
"Insya Allah di pekan-pekan ke depan kita akan tingkatkan kinerjanya. Sehingga curah hujan yang turun di kawasan Jabodetabek, khususnya Jakarta bisa menjadi rahmat dan kita kurangi sesedikit mungkin dampaknya bila ada curah hujan yang ekstrem," kata Anies.
BMKG sebelumnya memprediksi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) bakal diguyur hujan dengan intensitas tinggi pada 23-24 Februari 2021. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan dalam sepekan ke depan Jabodetabek secara umum akan mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Namun pada hari-hari tertentu terdapat peningkatan intensitas curah hujan.