REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Seorang perempuan bernama Kartika Septriani (27 tahun) ditangkap di Stasiun Tanjungkarang, Bandar Lampung, Ahad (21/2) malam. Warga Palembang tersebut ditangkap saat membawa anak dan akan berangkat ke Stasiun Kertapati untuk dibawa kabur.
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Bandar Lampung Liafani Karen mengatakan, pelaku ditangkap keluarga korban tatkala hendak berangkat ke Palembang melalui Stasiun Tanjungkarang. “Pelaku berangkat bersama anak yang akan diculiknya,” kata Liafani Karen di Bandar Lampung, Senin (22/2).
Ia mengatakan, pelaku telah membawa seorang anak lelaki berusia enam tahun pada Ahad (21/2). Sebelum membawa anak di bawah umur tersebut ke Palembang, bocah tersebut dibawa jalan-jalan ke Bakauheni, Lampung Selatan, sepanjang Ahad.
Sebelumnya, pelaku sempat mengajak anak tersebut menginap di rumah keluarga korban di Jagabaya II, Bandar Lampung. Melihat gelagat yang tidak sehat, keluarga korban mengintai pelaku, dan menunggu di Stasiun Tanjungkarang. Pelaku sempat diamuk keluarga korban, sebelum dilerai masyarakat dan dibawa ke Mapolresta Bandar Lampung.
Dari ketarangan pelaku, ia tidak mengenal keluarga korban. Setelah bertemu keluarga korban, pelaku akrab dan berniat mengajak anak korban ke warung yang tempatnya tak jauh dari rumah korban. Namun, pelaku dan anak korban tidak pulang sampai malam hari. Keluarga panik dan langsung mencarinya.
Menurut Suroto, keluarga korban, ia baru mengenal pelaku setelah bertandang ke rumahnya. Ceritanya, pelaku berpura-pura kehabisan ongkos untuk pulang ke Palembang. Pelaku meminta bantuan kepada keluarga korban. “Pelaku sempat menginap di rumah saya, ternyata mau menculik anak saya,” katanya.
Penculikan anak di bawah umur tersebut, sempat menjadi viral di media sosial lokal Lampung. Menurut Ella, dengan terkuaknya kasus upaya penculikan anak tersebut, masa pandemi ini tetap waspada kepada siapapun walaupun niatnya ingin meminta bantuan.
“Sekarang memang sedang musim penculikan anak. Jadi, semua kita harus waspada kepada orang yang baru dikenal. Lebih baik mencegah daripada mereka menguasai rumah dan harta kita,” ujar ibu tiga anak tersebut.
Menurut pengalamannya, sekarang ini banyak yang modus sebagai tamu dengan dalih apapun ingin masuk rumah. Namun, tiba-tiba saat keluarga sedang sepi dan kosong, tamu tak diundang tersebut mengincar sepeda motor yang diparkir.