Senin 22 Feb 2021 23:37 WIB

Pengungsi Longsor Cilawu Garut Dilaporkan Bertambah

Pemkab Garut memperpanjang masa tanggap darurat bencana longsor Cilawu.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Bupati Garut Rudy Gunawan meninjau warga terdampak bencana longsor di Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Rabu (17/2/2021).
Foto: Diskominfo Garut
Bupati Garut Rudy Gunawan meninjau warga terdampak bencana longsor di Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Rabu (17/2/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Pergerakan tanah longsor di wilayah Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, dilaporkan masih terus terjadi. Kondisi itu membuat jumlah warga terdampak bencana terus bertambah.

“Kondisi masih ada pergerakan kecil, jadi semakin meluas. Jumlah pengungsi juga terus bertambah,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Tubagus Agus Sofyan, Senin (22/2).

Longsor yang terjadi di wilayah Kampung Cipager dan Kampung Babakan Kawung, Desa Karyamekar, itu awalnya dilaporkan pada Jumat (12/2). Tanah yang longsor dilaporkan sepanjang sekitar 500 meter, dengan kedalaman kurang lebih 50 meter. Berdasarkan data BPBD, kala itu dilaporkan ada sekitar 57 kepala keluarga (KK) atau 183 jiwa yang kondisinya terdampak maupun terancam bencana.

Terkini, menurut Tubagus, dilaporkan ada sekitar 90 KK atau 308 jiwa yang terpaksa harus mengungsi sementara ini. Menurut dia, pengungsi dipusatkan di gedung sekolah atau madrasah, yang kondisinya dinilai aman. 

Ia mengatakan, pemerintah kabupaten (pemkab) sudah memperpanjang masa tanggap darurat bencana di wilayah tersebut selama tujuh hari ke depan. Ia memastikan pemenuhan kebutuhan logistik pengungsi selama masa tanggap darurat ini. “Pasokan kebutuhan logistik masih aman,” ujarnya. 

Pemkab Garut sudah mewacanakan upaya relokasi bagi sejumlah warga terdampak bencana longsor ini. Namun, Tubagus mengatakan, untuk relokasi ini mesti menunggu hasil kajian kelayakan kondisi tanah dari tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

BPBD sudah meminta kajian itu, tapi tim PVMBG masih belum bisa datang ke Cilawu. “Karena kan banyak kejadian (bencana di berbagai daerah), jadi antre yang harus dikaji oleh tim dari PVMBG,” kata Tubagus.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement