REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kota Bandung masuk dalam 15 besar daftar kota dalam ajang penghargaan Guangzhou International Award for Urban Innovation dengan inovasi Ojek Makanan Balita (Omaba). Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, penghargaan tersebut harus menjadi ajang evaluasi memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan inovasi."
"Mang Oded bersyukur, inovasi ini mendapat respon positif dari dunia," kata Oded di Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (22/1). Menurut dia, penghargaan tersebut bisa menjadikan semangat bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dalam mengimplementasikan inovasi lainnya.
"Ini dapat dijadikan sebagai modal untuk lebih semangat terutama dalam hal mengimplementasikan inovasi tersebut agar dampaknya dapat dirasakan secara merata oleh masyarakat," katanya. Untuk itu, Oded berharap, inovasi Omaba bisa diterapkan di seluruh kecamatan di Kota Bandung yang menjadi satu-satunya kota di Asia Tenggara masuk peringkat 15 besar ajang bergengsi itu.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra Kota Bandung Asep S Gufron mengatakan, pada ajang kali ini, Kota Bandung mengikutsertakan dua proposal, yaitu TOSS (Kolaborasi dari tiga inovasi Kampung Tohaga Lodaya, Sabandung, RW Si Cetar) dan Omaba.
"Perjuangan belum selesai, dan masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki untuk kita masuk ke 5 besar. Mudah-mudahan dengan waktu yang terbatas kita bisa memberikan yang terbaik," kata Asep.
Meski inovasi Omaba baru diimplementasikan di Kecamatan Bandung Wetan dan Sukajadi, menurut dia, tidak serta merta kecamatan lain mengabaikan soal asupan gizi balita. "Bukan berarti sisa kecamatan tidak memberi tambahan makanan terhadap bayi, mereka hanya saja tidak menggunakan inovasi ini," kata Asep.