REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) saat ini masih mempersiapkan untuk pembentukan holding pariwisata. VP Corporte Secretary AP I Handy Heryudhitiawan mengatakan saat ini masih terus berkoordinasi dengan anggota holding pariwisata lainnya.
"AP I dan perusahaan BUMN yang masuk dalam holding dengan leading dari Kementerian BUMN terus berkordinasi," kata Handy kepada Republika.co.id, Selasa (23/2).
Handy mengatakan koordinasi tersebut dilakukan untuk memersiapkan hal-hal yang dibutuhkan. Beberapa di antaranya, kata dia, seperti legalitas pembentukan holding, struktur organisasi, logo atau brand holding dan sebagainya.
"Kami sebagai anggota holding masih terus berkoordinasi dengan Kementerian BUMN karena sepenuhnya hal tersebut adalah kewenangan Kementerian BUMN," tutur Handy.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pembentukan holding pariwisata bertujuan mendukung ekosistem pariwisata nasional. Erick menilai, pembentukan holding pariwisata juga menjadi salah satu upaya pemulihan ekonomi nasional pascapandemi.
"Holding akan melakukan penataan bandara dan rute penerbangan untuk meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dengan tujuan pemerataan distribusi pertumbuhan ekonomi dan perbaikan kualitas pelayanan publik," jelas Erick.
Struktur holding pariwisata dan pendukung akan dipimpin PT Survei Udara Penas. Sementara anggota holding meliputi Garuda Indonesia, Angkasa Pura (AP) I dan II, AirNav, ITDC, Sarinah, Hotel Indonesia Grup, Indonesia Tourism Development Corporation ( ITDC), dan PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan Ratu Boko (TWC).