REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tembok pembatas sebuah rumah di Kavling Melati menimpa dua rumah dan sebuah sungai kecil di Gang Melati, tepatnya di RT 010, RW 03, Jalan Kemang Timur XI, Kelurahan Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (19/2) lalu. Setelah tiga hari berselang, petugas belum rampung mengangkat material reruntuhannya.
Berdasarkan pantauan Republika, petugas mulai mengangkat material tembok dengan tinggi sekitar delapan meter dan lebar 50 meter itu pada Senin (22/2) pagi. Namun, hingga Senin sore, pengangkatan belum rampung. Pengerjaan dilakukan tanpa menggunakan alat berat.
Material tembok tampak masih menimpa dua rumah warga di pemukiman padat penduduk itu. Materialnya juga masih menutupi aliran air di sungai kecil atau saluran penghubung (Phb) menuju Kali Mampang.
Alhasil, banjir pun masih menggenangi sejumlah rumah di sekitar lokasi kejadian dengan ketinggian sekitar 30 cm. Listrik juga masih padam lantaran air masih menggenang dan sebagian kabel listrik masih menggelayut karena ikut tertimpa. Sejumlah warga juga masih mengungsi.
Sekretaris Kota Jakarta Selatan, Munjirin, mengatakan, pengangkatan berjalan lambat karena tidak adanya alat berat. Sejauh ini, kata dia, pengerjaan masih dilakukan secara manual oleh puluhan petugas gabungan karena belum ditemukan akses masuk alat berat ke sana.
"Sekarang sedang dicari jalan masuk alat berat ke sini. Mudah-mudahan kalau alat berat sudah bisa masuk, (maka) pengerjaan bisa cepat. Sambil menunggu itu, kita akan maksimalkan dan tambah petugas yang bekerja," kata Munjirin di lokasi kejadian, Senin.