Selasa 23 Feb 2021 11:44 WIB

PGN Tambah Jargas Rumah Tangga di Kutai Kartanegara

PGN menyebutkan 2.301 sambungan rumah tangga telah rampung dibangun dengan APBN 2020

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk melakukan pengecekan rutin jaringan gas (jargas) (ilustrasi). Sebagai komitmen membantu pemerintah, khususnya Kementerian ESDM dan Ditjen Migas, PGN sebagai Subholding Gas PT Pertamina Persero selaku penerima penugasan pemerintah melaksanakan Gas In pada pelanggan rumah tangga di Kutai Kartanegara. Gas In dilaksanakan secara bertahap mulai 17 Februari sampai dengan Juni 2021.
Foto: ANTARA/Ardiansyah
Petugas PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk melakukan pengecekan rutin jaringan gas (jargas) (ilustrasi). Sebagai komitmen membantu pemerintah, khususnya Kementerian ESDM dan Ditjen Migas, PGN sebagai Subholding Gas PT Pertamina Persero selaku penerima penugasan pemerintah melaksanakan Gas In pada pelanggan rumah tangga di Kutai Kartanegara. Gas In dilaksanakan secara bertahap mulai 17 Februari sampai dengan Juni 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus mengoptimalkan upaya untuk pemerataan pemanfaatan gas bumi di Indonesia melalui jaringan gas (jargas) rumah tangga. Sebagai komitmen membantu pemerintah, khususnya Kementerian ESDM dan Ditjen Migas, PGN sebagai Subholding Gas PT Pertamina Persero selaku penerima penugasan pemerintah melaksanakan Gas In pada pelanggan rumah tangga di Kutai Kartanegara. Gas In dilaksanakan secara bertahap mulai 17 Februari sampai dengan Juni 2021.

Area Head PGN Jakarta, Sheila Merlianty, menjelaskan bahwa sebanyak 2.301 Sambungan Rumah (SR) telah rampung dibangun dengan dana APBN TA 2020, di mana persebaran lokasinya mencakup Desa Semangko; Desa Sebuntal; dan Desa Bunga Putih, Kecamatan Kartanegara, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Sumber pasokan berasal dari Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) dengan alokasi pasokan sekitar 0,1 MMSCFD. Hal ini merupakan bentuk sinergi dalam grup Holding Migas dalam melayani kebutuhan akses energi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.

Jargas merupakan program yang digagas oleh Kementerian ESDM dan Ditjen Migas guna mengurangi subsidi BBM dan LPG dengan memanfaatkan gas alam domestik yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat secara langsung. Di wilayah Kutai Kartanegara, sekitar 5.000 SR yang dibangun dengan dana APBN TA 2019 juga telah dinikmati oleh masyarakat setempat dan saat ini dioperasikan oleh PT Pertagas Niaga.

Kemudian per November 2020 lalu, Pertagas Niaga menambah jargas sebanyak 1.176 SR dengan APBN 2020.“Kami berharap pembangunan jargas ke depan akan lebih massif. Gas bumi merupakan energi baik yang praktis, efisien, aman, dan stabil 24 jam nonstop untuk penggunaan sehari-hari, sehingga rumah tangga mendapatkan manfaat langsung,” tutur Sheila, (23/2).

PGN berkomitmen membantu pemerintah dalam mempercepat program jargas sehingga semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaat besar penggunaan gas bumi. Pada tahun 2021, PGN akan membangun jargas dengan dana APBN sebanyaK 120.776 SR, serta lebih dari 360.000 SR dengan skema mandiri dan kerjasama.

“Sedari awal, PGN mendukung secara penuh upaya sinergi pemerintah dalam bauran energi. PGN selaku operator layanan, mempunyai komitmen tinggi untuk bersama merealisasikan visi nasional ini,” papar Sheila.

Sebelum Gas In di Kabupaten Kutai Kartanegara, dilaksanakan sosialisasi terkait berlangganan gas dan keamanan dalam menggunakan gas untuk kebutuhan sehari-hari pada 2 Februari 2021. Sosialisasi diselenggarakan secara daring (Jakarta – Tarakan- Kutai Kartanegara) dan disaksikan langsung oleh sekitar 20 perwakilan daerah setempat dengan tetap melaksanakan protokol Kesehatan yang berlaku selama pandemi COVID-19.

Dalam sosialiasi, disampaikan edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat penggunaan gas bumi, harga gas bumi, tata cara perhitungan dan pembayaran gas bumi, tips penggunaan peralatan gas yang ama, tanggung jawab antara PGN dan pelanggan, serta penanganan saat kondisi emergency. Masyarakat juga diajak untuk bersama-sama menjaga dan peduli terhadap kehandalan infrastruktur gas bumi di lingkungan sekitar.

Gas untuk rumah tangga merupakan jenis gas metana berbobot jenis ringan sehingga cepat dan mudah menguap di udara, minim risiko kebakaran, serta efisien untuk membantu masyrakat meningkatkan taraf hidup perekonomian. Dari sisi makro, penggunaan gas pipa bagi konsumsi rumah tangga, tidak membebani neraca perdagangan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement