Selasa 23 Feb 2021 13:25 WIB

In Picture: Mengintip Kebun Anggur di Durensawit

..

Rep: Putra M. Akbar/ Red: Mohamad Amin Madani

Petani anggur merawat tanaman di Kebun Imut Sinakal, Durensawit, Jakarta, Selasa (23/2). Kebun anggur yang dikelola secara swadaya oleh Komunitas Anggur Jakarta itu membudidayakan 90 jenis anggur menggunakan sistem grafting dengan pemanfaatan madu sebagai Zat Perangsang Tanaman (ZPT) pertumbuhan akar. Kebun seluas 400 meter itu terbuka untuk warga yang ingin mencoba hasil buah tersebut dan menjual berbagai jenis bibit untuk warga yang ingin belajar budidaya anggur di Ibu Kota. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Petani anggur merawat tanaman di Kebun Imut Sinakal, Durensawit, Jakarta, Selasa (23/2). Kebun anggur yang dikelola secara swadaya oleh Komunitas Anggur Jakarta itu membudidayakan 90 jenis anggur menggunakan sistem grafting dengan pemanfaatan madu sebagai Zat Perangsang Tanaman (ZPT) pertumbuhan akar. Kebun seluas 400 meter itu terbuka untuk warga yang ingin mencoba hasil buah tersebut dan menjual berbagai jenis bibit untuk warga yang ingin belajar budidaya anggur di Ibu Kota. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Petani anggur merawat tanaman di Kebun Imut Sinakal, Durensawit, Jakarta, Selasa (23/2). Kebun anggur yang dikelola secara swadaya oleh Komunitas Anggur Jakarta itu membudidayakan 90 jenis anggur menggunakan sistem grafting dengan pemanfaatan madu sebagai Zat Perangsang Tanaman (ZPT) pertumbuhan akar. Kebun seluas 400 meter itu terbuka untuk warga yang ingin mencoba hasil buah tersebut dan menjual berbagai jenis bibit untuk warga yang ingin belajar budidaya anggur di Ibu Kota. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Petani anggur merawat tanaman di Kebun Imut Sinakal, Durensawit, Jakarta, Selasa (23/2). Kebun anggur yang dikelola secara swadaya oleh Komunitas Anggur Jakarta itu membudidayakan 90 jenis anggur menggunakan sistem grafting dengan pemanfaatan madu sebagai Zat Perangsang Tanaman (ZPT) pertumbuhan akar. Kebun seluas 400 meter itu terbuka untuk warga yang ingin mencoba hasil buah tersebut dan menjual berbagai jenis bibit untuk warga yang ingin belajar budidaya anggur di Ibu Kota. Republika/Putra M. Akbar (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Petani anggur merawat tanaman di Kebun Imut Sinakal, Durensawit, Jakarta, Selasa (23/2). Kebun anggur yang dikelola secara swadaya oleh Komunitas Anggur Jakarta itu membudidayakan 90 jenis anggur menggunakan sistem grafting dengan pemanfaatan madu sebagai Zat Perangsang Tanaman (ZPT) pertumbuhan akar. Kebun seluas 400 meter itu terbuka untuk warga yang ingin mencoba hasil buah tersebut dan menjual berbagai jenis bibit untuk warga yang ingin belajar budidaya anggur di Ibu Kota. Republika/Putra M. Akbar (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Petani anggur merawat tanaman di Kebun Imut Sinakal, Durensawit, Jakarta, Selasa (23/2). Kebun anggur yang dikelola secara swadaya oleh Komunitas Anggur Jakarta itu membudidayakan 90 jenis anggur menggunakan sistem grafting dengan pemanfaatan madu sebagai Zat Perangsang Tanaman (ZPT) pertumbuhan akar. Kebun seluas 400 meter itu terbuka untuk warga yang ingin mencoba hasil buah tersebut dan menjual berbagai jenis bibit untuk warga yang ingin belajar budidaya anggur di Ibu Kota. Republika/Putra M. Akbar (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Petani anggur merawat tanaman di Kebun Imut Sinakal, Durensawit, Jakarta, Selasa (23/2). Kebun anggur yang dikelola secara swadaya oleh Komunitas Anggur Jakarta itu membudidayakan 90 jenis anggur menggunakan sistem grafting dengan pemanfaatan madu sebagai Zat Perangsang Tanaman (ZPT) pertumbuhan akar. Kebun seluas 400 meter itu terbuka untuk warga yang ingin mencoba hasil buah tersebut dan menjual berbagai jenis bibit untuk warga yang ingin belajar budidaya anggur di Ibu Kota. Republika/Putra M. Akbar (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Petani anggur merawat tanaman di Kebun Imut Sinakal, Durensawit, Jakarta, Selasa (23/2). Kebun anggur yang dikelola secara swadaya oleh Komunitas Anggur Jakarta itu membudidayakan 90 jenis anggur menggunakan sistem grafting dengan pemanfaatan madu sebagai Zat Perangsang Tanaman (ZPT) pertumbuhan akar. Kebun seluas 400 meter itu terbuka untuk warga yang ingin mencoba hasil buah tersebut dan menjual berbagai jenis bibit untuk warga yang ingin belajar budidaya anggur di Ibu Kota. Republika/Putra M. Akbar (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Petani anggur merawat tanaman di Kebun Imut Sinakal, Durensawit, Jakarta, Selasa (23/2). Kebun anggur yang dikelola secara swadaya oleh Komunitas Anggur Jakarta itu membudidayakan 90 jenis anggur menggunakan sistem grafting dengan pemanfaatan madu sebagai Zat Perangsang Tanaman (ZPT) pertumbuhan akar. Kebun seluas 400 meter itu terbuka untuk warga yang ingin mencoba hasil buah tersebut dan menjual berbagai jenis bibit untuk warga yang ingin belajar budidaya anggur di Ibu Kota. Republika/Putra M. Akbar (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Petani anggur merawat tanaman di Kebun Imut Sinakal, Durensawit, Jakarta, Selasa (23/2). Kebun anggur yang dikelola secara swadaya oleh Komunitas Anggur Jakarta itu membudidayakan 90 jenis anggur menggunakan sistem grafting dengan pemanfaatan madu sebagai Zat Perangsang Tanaman (ZPT) pertumbuhan akar. Kebun seluas 400 meter itu terbuka untuk warga yang ingin mencoba hasil buah tersebut dan menjual berbagai jenis bibit untuk warga yang ingin belajar budidaya anggur di Ibu Kota. Republika/Putra M. Akbar (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petani anggur merawat tanaman di Kebun Imut Sinakal, Durensawit, Jakarta, Selasa (23/2).

Kebun anggur yang dikelola secara swadaya oleh Komunitas Anggur Jakarta itu membudidayakan 90 jenis anggur menggunakan sistem grafting dengan pemanfaatan madu sebagai Zat Perangsang Tanaman (ZPT) pertumbuhan akar. Kebun seluas 400 meter itu terbuka untuk warga yang ingin mencoba hasil buah tersebut dan menjual berbagai jenis bibit untuk warga yang ingin belajar budidaya anggur di Ibu Kota.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement