REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan membentuk holding BUMN industri pertahanan dengan nama Defend ID.
Direktur Bisnis dan Kerja sama PT Len Industri (Persero) Wahyu Sofiadi menyampaikan, Len Industri saat ini sedang melakukan transformasi menjadi induk holding BUMN industri pertahanan Indonesia. Lima perusahaan BUMN yakni PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT PAL Indonesia, PT Dahana, dan PT Len Industri sebagai holding company (induk perusahaan) akan digabung dalam Defend ID oleh Kementerian BUMN.
Sebagai langkah untuk masuk ke global supply chain technology partner, Len Industri dan BUMN industri pertahanan memiliki rencana kemitraan strategis dengan perusahaan global di tiga matra yakni darat, laut, dan udara. Hal ini bertujuan meningkatkan penguasaan kompetensi kunci dan memandirikan industri pertahanan dalam negeri.
"Dengan begitu, akan terjadi peningkatan keberlanjutan dan skala bisnis, adanya recurring income dari bisnis maintenance, repair, dan overhaul hingga pengurangan ketergantungan impor produk utama," Wahyu dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (23/2).
Ia melanjutkan, Defend ID memiliki target ambisius dalam jangka waktu menengah ke depan. Yakni menjadi Top 50 perusahaan bidang industri pertahanan di dunia.